Selamat sore semuanya!! Balik lagi bareng dua kakak beradik yang katanya ganteng paripurna.
Penasaran kan kelanjutanya, yok langsung saja!
Ditulis Oleh karizka94 & kimhaneul28
"Wiihh~ bawa apa tuh Gi? Kayaknya enak!"
Suara Tian menggelegar dari lantai bawah, lalu bersahutan dengan suara Yogi. "Banyak nih bang! Ada takoyaki, sushi, ada seblak juga nih. Bobanya mantep euy, beli di mall tadi!"
Rupanya, Tian meminta bantuan kepada Yogi untuk membujuk Regan yang kelihatannya ngambek.
"Aduh! Sayang banget. Buat berdua aja Gi, Regan udah tidur!" Sahut Tian keras, dibuat sekeras-kerasnya.
"Yaaaahh~ padahal gue bawa kaset PS baru nih." Yogi menimpali tak kalah keras. Mereka sudah seperti hendak mengajak tetangga ribut.
Regan yang memang sedang kehilangan mood, tidak bergerak sama sekali dari tempatnya, dia sudah tahu kalau itu hanya bujukan Tian agar ia tak lagi marah dan ia menahan diri agar tidak terbujuk. Ia masih teronggok dengan malas di atas kasur seperti sore tadi. Sampai tanpa sadar rasa kantuk benar-benar menghampirinya, tidak biasanya Regan tidur cepat, menahan kesal sedari tadi tanpa sadar membuatnya lelah.
"Bang kok nggak turun, tidur beneran kali." Kata Yogi setelah menunggu respon Regan, tapi tak mendapatkannya.
"Tau ah besok juga baikan sendiri." Tian tak begitu ambil pusing, malah fokus mencoba game baru yang dibawa Yogi. Biarpun usianya sudah hampir kepala tiga, kalau PS begini Tian masih demen. Makanya harta berharganya yang kedua setelah Regan adalah PS. Sebokek apapun kondisinya, PS tidak akan dijual.
"Lo sih bang nggak jujur aja sama Regan." Suara Yogi memprotes dengan nada sewot, kalau begini kan dia jadi ikutan kena.
"Ya abisan dia mau kerja-kerja segala. Tahu gue lagi kehilangan kerjaan pasti makin ngotot. Lo tahu sendiri dia ikutan kemah aja besoknya tipes." Balas Tian, keras kepala dengan argumennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelu Berselimut Sendu
Teen FictionSetelah perceraian kedua orangtuanya dan kepergian sang ibu untuk selamanya, satu hal yang Regan takutkan di dunia ini adalah kehilangan Tian--sang kakak--sebagai satu-satunya keluarga yang ia miliki. Namun, serentetan peristiwa menghampiri mereka...