Sembilan

1K 108 4
                                    

Selamat malam! Udah Senin aja nih!

Yang nungguin anak ganteng mana suaranya? HADIR!! *mimin teriak sendiri.

Daripada berbacot mending langsung aja.

Daripada berbacot mending langsung aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis oleh karizka94 & kimhaneul28

Ditulis oleh karizka94 & kimhaneul28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semangat bro!"

Regan menyemangati Yogi, padahal harusnya dia yang disemangati, karena sejak pagi Regan mengeluh pusing, mengantuk, sakit perut dan ini itu. Yogi ingin sekali membenturkan kepala temannya yang sekeras batu itu. Tapi sayangnya Yogi masih sayang nyawanya sendiri.

"Kalau enggak kuat, kaga usah diterusin. Kalo ntar lo mabok lagi gue seret pulang lo!" Yogi benar-benar serius dengan ancamannya kali ini. Ia takut sekaligus khawatir, takut kalau pas pulang nanti ikut kena tulah dari Tian karena tak bisa menjaga Regan, sekaligus dia khawatir karena Regan belakangan sakitnya tidak sembuh-sembuh.

"Iya-iya cerewet banget kek Bang Tian." katanya lalu masuk ke dalam ruang ujian, dilihatnya Acha sudah disana dan sedang sibuk dengan bukunya.

"Seneng pasti bisa lolos," kata Regan setengah menyindir, belum banyak yang datang jadi Regan masih ada kesempatan untuk menjahili Acha.

"Masih pagi, nggak usah ngibarin bendera perang." Balas cewek itu sinis.

Sedangkan Regan terkekeh mendengarnya. "Jangan gitu Cha, entar kalau gue nggak ada lo kangen lagi."

"Amit-amit tujuh turunan, tujuh tanjakan! Mimpi aja deh." Acha bergidik ngeri, namun sedetik kemudian dia menatap Regan.

"Lo nggak apa-apa kan? Muka lo pucet."

"Ciee khawatir, ciee perhatian."

Bugh

Acha memukul Regan dengan bukunya, ia mendorong agar Regan Kembali ke tempat duduknya kemudian, karena pengawas ujian sudah hadir. Satu persatu nama dipanggil untuk absensi namun saat nama Renata disebut yang menyahut bukan cewek itu, justru temen satu sekolahnya yang mengatakan kalau Renata sakit. Regan jadi teringat kejadian semalam, apa karena Renata menerobos hujan bersamanya, dia sakit?

Kelu Berselimut SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang