Dua Puluh Satu

717 83 12
                                    

Ditulis oleh: karizka94 & kimhaneul28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis oleh: karizka94 & kimhaneul28

Hari-hari Regan kembali seperti biasa, kadang pergi bersama Yogi atau sekedar menghabiskan waktunya dengan berkencan bersama buku-buku yang Liona berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari Regan kembali seperti biasa, kadang pergi bersama Yogi atau sekedar menghabiskan waktunya dengan berkencan bersama buku-buku yang Liona berikan. Setelah kemo itu, ia hanya pernah merasa badannya tidak enak satu kali di malam hari, itupun karena siangnya ia agak kelelahan setelah ikut ekskul.

Hari ini Regan sedang menghabiskan waktunya bersama dengan Renata, penginnya sih baikan sama Acha, tapi hubungan mereka malah jadi semakin rumit, untuk menghibur diri, Regan memilih mengiyakan setiap ajakan Renata, seperti sekarang, ia tengah menemani cewek itu jalan-jalan ke mall.

"Masih lama nggak?" Tanyanya setelah kakinya mulai terasa lelah. Sudah hampir dua jam mereka naik turun lantai, Renata sih katanya cuman ingin mencari ikat rambut tapi, sekarang sudah ada tiga paper bag yang ditentengnya di lengan.

"Capek ya?" Renata mulai mengambil atensinya ke arah Regan, merutuki diri karena selalu kalap setiap kali pergi ke mall.

"Lumayan, gue kan pasien kanker." Cengir Regan.

"Maaf..." Renata jadi merasa bersalah.

Regan menggeleng, "Ya udah langsung pulang aja ya! Udah sore juga."

Renata tak menolak, ia hanya mengangguk. Kemudian keduanya berjalan kearah pintu keluar, Renata lebih dulu menelpon sopirnya agar dijemput di depan—jadi keduanya tak perlu ke basement parkir.

Regan tampak sudah lelah, begitu menyentuh jok mobil Regan tertidur. Namun ia terbangun saat mereka sudah hampir sampai di daerah sekitar rumahnya.

"Re, mampir beli boba dulu nggak apa-apa kan? Gue haus banget!" tanya Renata memastikan Regan mau atau tidak.

"Boleh." Regan menyetujui.

Renata mengajak Regan keluar, dan Regan tak menolak untuk menemani.

"Choco Oreo satu kak!" ucap Renata dan seseorang dari arah berlawanan dari tempat berdirinya si mbak penjual secara bersamaan, bertatapan dengan ekspresi yang sama-sama terkejut. Renata kaget karena orang itu adalah Acha, menatap Renata sebentar kemudian beralih menatap tangan Renata yang bertaut dengan Regan. Regan juga membeku ditempat.

Kelu Berselimut SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang