Dua Puluh Tiga

674 75 2
                                    

Selamat pagi!!

Ciee yang ngaret updatenya. Langsung aja ya!

Ditilis Oleh: karizka94 & kimhaneul28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditilis Oleh: karizka94 & kimhaneul28

Renata mengerjap beberapa kali mencoba mencerna apa yang Tian katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renata mengerjap beberapa kali mencoba mencerna apa yang Tian katakan. "Saudara?"

"Iya, sebelum menikahi mama kamu, Andhika pernah menjadi suami ibu saya." Jelas Tian.

"Brengsek!" Renata melempar bantalnya hingga mengenai pigura kecil di meja belajar, benda itu kemudian jatuh dan pecah di lantai.

Tubuhnya menggigil di atas tempat tidur, isak tangisnya terdengar semakin menyesakkan. Ia tidak kuat dengan kenyataan ini, bagaimana cara menghadapinya? Rasa penyesalan dan bersalah menggerogotinya sampai ia merasa seperti hatinya hancur berkeping-keping.

Betapa berat hidup Regan selama ini? Sedangkan ia hidup enak, mendapat suapan dengan sendok emas sejak bayi. Harusnya, ayahnya tidak sekeji itu meninggalkan keluarganya hanya demi mamanya, kan? Renata yakin ia masih bisa hidup enak walau Andhika tidak menikahi Devi. Tapi, Regan?

Kebas perlahan menguasai, setelah sekian lama menangis, kini ia merasa airmatanya mulai habis. Telungkup memeluk lutut, rambutnya acak-acakan menutup seluruh muka. Renata kacau, sangat kacau. Hingga satu suara yang terasa seperti cahaya di tengah gelap hatinya terdengar, dan membuatnya sedikit mengintip dari celah rambut panjangnya untuk melihat ke arah pintu.

"Rere? Re! Lo kenapa?"

Ketukan seperti sebelum-sebelumnya kembali terdengar, bersamaan dengan makian-makian khas yang sering dia dengar saat beberapa asisten rumah tangganya menjelaskan kronologinya.

"Re! Buka pintunya! Ahh gue dobrak ajalah!" Teriak orang itu tidak sabaran dari luar kamar Renata.

Tepat setelah itu pintu kamar Renata didobrak dari luar, tentu Ansel berusaha beberapa kali sebelum akhirnya pintu itu berhasil terbuka dan memperlihatkan pemandangan kamar Renata yang kacau.

Kelu Berselimut SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang