Dua Puluh

706 80 3
                                    

Selamat pagi pemirsah!

Sungkem dulu karena nggak update-update, maapkan saya🙏

Daripada berlama-lama, langsung kita sambit aja Regan.

Daripada berlama-lama, langsung kita sambit aja Regan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis oleh: karizka94 & kimhaneul28

Dokter Liona tidak berbohong, setelah menjalani kemoterapi, Regan merasa tubuhnya menjadi lebih bugar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Liona tidak berbohong, setelah menjalani kemoterapi, Regan merasa tubuhnya menjadi lebih bugar. Asalkan mematuhi aturan minum obat secara teratur, sakit di bagian ulu hatinya tidak lagi mengganggunya beraktivitas, nyerinya cukup bisa tertahan.

Efek samping kemoterapi seperti kulitnya menjadi lebih kering, rambutnya menjadi rapuh, itu juga benar adanya, tapi, kata Dokter Liona, Regan tidak begitu parah mengalaminya. Ada pasien yang rambutnya langsung menipis begitu menjalankan kemo, sedangkan Regan masih bisa merasa aman karena kerontokannya belum separah itu sampai harus dibotaki.

Karena kondisinya terus membaik, Regan akhirnya kembali beraktivitas layaknya murid SMA pada umumnya, pergi sekolah.

Hari pertama masuk sekolah, rencananya ia ingin berusaha memperbaiki hubungannya dengan Acha. Sayangnya itu tidak berjalan sesuai dengan harapannya, Acha marah dan menjauhinya saat Regan mencoba untuk berbicara dengannya. Entah bagaimana perasaannya kini, diwaktu yang bersamaan Regan merasa lega, karena Acha membencinya, setidaknya Acha lebih pantas bersama dengan orang lain yang bisa menjaganya.

Perubahan sikap Regan pun menjadi pertanyaan teman-temannya. Karena Regan lebih banyak diam, tidak hiperaktif seperti biasa.

"Gi, apa gue jahat banget sama Acha?" Tanyanya pada Yogi saat keduanya berjalan ke arah gerbang, sepulang sekolah.

Yogi hanya menghela napas, "Ya, lo kenapa sih enggak jujur aja?"

"Nggak semudah itu Gi."

"Yaa~ gue juga gak ngerti sebenarnya Re, perasaan lo gimana, tapi Acha pasti kecewa."

"Ada baiknya kalau dia benci gue, karena gue nggak pantes sama dia, dia berhak bahagia Gi. Kalau dia tau kondisi gue pasti dia bakal sedih."

Yogi memilih tidak banyak ikut campur, "Sesuai kata hati lo aja deh." Ia menepuk pundak Regan.

Kelu Berselimut SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang