#Part 8, Permulaan.

700 71 22
                                    

Bismillah, Kembali sama story ini dulu ya. Btw, maaf banget! Buat yang nunggu cerita Love Story Djs the series up, buat sekarang gak bisa up dulu. Harap maklumin ya.

Happy Readings.

Story On.

Seminggu kemudian, Bintang dan Ratu, udah resmi jadi pasutri, sehari setelah kembalinya Sandrinna atau yang sekarang adalah Sandy, dari Singapore.

Sandy, menatap pantulan dirinya di cermin, sembari tersenyum penuh ambisi, di kamarnya.

"Ini gue yang sekarang! Sandy Sagara, bukan lagi Sandrinna Agara, yang lemah dan polos" gumam Sandrinna, sembari kembali memperhatikan penampilannya yang telah berbeda.

"Sandrinna? Ya ampun, lo cantik banget!" Puji Ratu, sembari masuk kedalam kamar.

"Ratu, eh kakak ipar deh. Makasih ya? tapi ini juga berkat lo dan om Dito. Kalau aja bukan karena kalian, gak tahu deh gimana sama nasib gue ama kak Bintang, juga" ucap Sandrinna.

"Gak usah seformal itu sama gue San. Meski gue sekarang udah jadi kakak ipar lo, tapi kita tetap bestie. Dan sampai kapanpun gak ada yang bisa ngubah itu dari kita. So kalau lo gak terbiasa manggil gue kakak. Panggil gue kayak biasa aja juga gak papa San" senyum Ratu.

"Mana bisa gitu, kesannya gak sopan tahu gue. Ratu, eh kakak ipar. Hehe" nyengir Sandrinna.

"Udahlah San, panggil nama aja. Dari pada canggung kayak gitu kan?" Ucap Ratu lagi.

"Ekhmm.. ada apa nih pagi-pagi? Udah pada ribut aja. Eh Good morning istriku" ucap Bintang menghampiri Sanrat, lalu mencium kening Ratu.

"Umbar teros, masih ada orang nih disini" sarkas Sandrinna.

"Makanya cari pacar sana, biar gak iri lihat gue sama Ratu" ucap Bintang tanpa dosa, tanpa melepaskan rangkulannya di pinggang Ratu.

"Gue baru balik kak. Lo udah nyuruh gue cari pacar aja. Udah ah gue mau berangkat aja, bye! Assalamu'alaikum" pamit Sandrinna, dengan nada kesal.

"Ihh kamu mah, gitu sama Sandrinna. Dia itu baru balik dari Singapore, masa udah di suruh cari pacar aja. Ada-ada aja deh kamu" ucap Ratu, sembari mencubit pinggang Bintang.

"Aw.. sakit tahu sayang!" Keluh Bintang, sembari mengusap pinggangnya yang memerah.

"Bisa nggak sih, gak usah pamer kemesraan terus, di depan kamar gue." Tegur Sandrinna.

"Lah kok balik? Katanya tadi mau berangkat?" Tanya Bintang, cengo.

"Kunci mobil gue, ketinggalan!" Datar Sandrinna, lalu masuk ke dalam kamarnya begitu saja.

"Lah?" Bingung Bintang.

"Gue berangkat! Bye. Assalamu'alaikum" pamit Sandrinna, sekali lagi.

"Wa'alaikum salam" jawab Ratu.

"Napa tuh bocah? Aneh banget kelakuannya? Jadi kangen dia yang dulu" ucap Bintang tanpa sadar.

"Sekarang sama yang dulu itu berbeda. Mungkin adikmu yang sekarang, sedang di selimutu ambisinya, untuk ngebalas rasa sakit hatinya. Dan harusnya kita sebagai kakaknya, bisa menasehatinya, bukan malah mendukungnya seperti ini" sesal Ratu.

"Kadang seseorang harus berubah demi tujuannya, namun bukan berarti melupakan semua kenangan yang ada. Mungkin keputusan kita mendukungnya memang salah, tapi akan lebih bersalah lagi ketika kita melihatnya selalu terpuruk. Semuanya perlu waktu, sayang" ucap Bintang pasrah.

***
"Eh guys! Gue dengar hari ini bakalan ada mubar loh pindahan dari Singapore, katanya" ucap Keisha, sembari menyeruput Coffe late-nya.

"Hah, serius? Tahu dari mana lo?" Tanya Gema antusias.

Dendam Dan Cinta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang