#Part 22 "Clay Menyerah"++.

839 83 14
                                    

Bismillah..
Kuy, baca lagi.

Warning 18+ traveling berlebih dosa tanggung sendiri.🤫 yg dibawah 18 tahun harap skipp ya😆

Happy Reading.

Story On.

"Lain kali, kalau makan itu yang benar ya? Kayak anak kecil tahu nggak" ucap Rey, seraya mengusap tepi bibir Sandrinna

"Ihh.. nyebelin" sentak Sandrinna, seraya memalingkan wajahnya *Duh malu banget gue, kalau sampai Rey, tahu. Mau taruh mana muka gue? Argh! Bisa-bisanya sih Sandy, lo ngarep Rey, cium lo seperti film drakor yang elo tonton! Aaaa malu banget gue* batin Sandrinna, berteriak.

"Nyebelin kenapa?" Tanya Rey, seraya menyerngitkan keningnya bingung

"Gak peka!" Sentak Sandrinna

"Gak peka apanya? Emang kamu mau apa sih sayang?" Tanya Rey, bingung.

"Au ah! Gelap!" Ucap Sandrinna, dengan nada malas lalu beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana?" Tanya Rey

"Mau cari cowok yang peka, biar bisa tahu apa yang aku mau, nggak kayak kamu" cibir Sandrinna, seraya menatap ke arah luar balkon

Huft! Helaan nafas terdengar jelas begitu kasar ditelinganya. Rey, pun menghampiri Sandrinna seraya memeluk dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Sandrinna.

"Tega banget sih, mau cari cowok lain? Nggak kasihan apa sama aku?" Ucap Rey, dengan nada memelas.

"Bodo!" Cuek Sandrinna

"Ya udah deh kalau gitu" pasrah Rey, seraya melepaskan pelukannya.

"Aku pulang ya?" Ucap Rey, lagi namun tetap berdiri di belakang Sandrinna

"Iss.. Jangan pul.." ucap Sandrinna, terpotong saat Rey, melumat bibirnya lembut. Sesaat Sandrinna, dibuat kaget oleh perlakuan Rey, namun di detik berikutnya Sandrinna, mengalungkan kedua tangannya di leher Rey. Rey, yang merasa mendapatkan izin oleh Sandrinna, langsung memperdalam ciumannya. Terdengar lenguhan yang keluar dari mulut Sandrinna, kamar yang semula dingin pun mendadak berubah sedikit panas.

"Re-y" lenguh Sandrinna, saat Rey, merebahkan tubuhnya di kasur tanpa melepas pangutan mereka.

Rey, sontak tersadar atas apa yang ia perbuat pada gadis yang sekarang sudah berada dibawahnya.

"Maafin aku San! Aku lepas kendali" sesal Rey, seraya membuat jarak antara dirinya dan Sandrinna, lalu duduk di tepi kasur "Tidurlah, ini sudah malam. Aku nggak mau kamu sakit, aku akan tidur di ruang tv" ucap Rey, seraya berdiri, namun Sandrinna, menahan tangannya.

"Sayang, tidurlah! Ini sudah malam, nggak baik buat kamu tidur malam-malam begini" perintah Rey, seraya membelai lembut wajah Sandrinna.

"Tidurlah!" Perintah Rey, lagi saat Sandrinna, tak kunjung melepaskan tangannya "San, please! Jangan buat aku khilaf, hingga membuat kamu menyesal nantinya" melas Rey, berusaha menahan hasratnya.

Entah apa yang Sandrinna, fikirkan hingga ia menarik tangan Rey, agar jatuh bersamanya di kasur dengan posisi Rey, di atasnya.

Rey, lelaki yang normal hingga ia tak kuasa untuk menahan hasratnya dan terjadilah hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan sebelum sah menjadi sepasang suami istri😁.

Dendam Dan Cinta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang