#Part 18, Tragedi.

662 75 27
                                    

Bismillah, welcome back to story absurd. Yang banyak typo-typonya.

Real karangan and hasil sendiri, so bila ada kesamaan, itu murni tak di sengaja.

Happy Readings.

Story On.

Skipp.

"Thanks! Rie, atas infonya! Ini sangat penting bagi gue" ucap Bintang.

"Sama-sama Bin, gue lakukan ini demi Vio, pacar gue. Gue nggak mau dia terjerumus semakin jauh lagi bersama Nabila dan juga pamannya. Gue juga nggak mau sahabat gue kenapa-napa, gue tahu perjuangan Rey, bagaimana. Jadi gue minta, tolong lo selamatin Rey dan juga Sandy, karena gue yakin Om Wiliam, nggak akan pernah nepatin janjinya, sama Nabila. Sudah cukup gue kehilangan orang tua gue, jangan sahabat gue." Pinta Arie.

Ya, Arie, adalah orang yang tadi mendengar pembicaraan Wiliam dan juga Nabila.

"Pasti Rie. Gue janji apapun yang terjadi, gue akan nyelamatin Rey, Sandy, dan juga yang lainnya." Janji Bintang.

"Tapi gimana sama Ratu, Bin? Gue takut mereka punya rencana lain, dan itu akan berimbas pada Ratu. Apalagi dia lagi ngandung anak lo" khawatir Arie.

"Lo santai aja Rie. Sekarang Ratu, lagi ada dirumah Papa mertua gue, dan disana sudah ada bodyguard kepercayaan keluarga gue. Bukan hanya itu saja, disana sudah dilengkapi dengan sensor dan juga laser tersembunyi, jadi siapapun yang ingin masuk kerumah itu, tidak akan mudah." Jelas Bintang.

"Syukurlah, jika memang begitu Bin. Gue lega dengarnya" ucap Arie, bernafas lega.

"Arie, sebelum lo sampai kemari, gue sudah manggil orang buat datang dan memberikan info pada Rey. Dan maafin gue Rie..." ucap Bintang terhenti.

Bugh! Arie, jatuh tak sadarkan diri.

"Bawa dia ke belakang gudang, ikat dan jaga ketat dia. Jangan sampai dia kabur!" Perintah Bintang, pada orang kepercayaannya.

"Baik bos!" Ucap Salah satu anak buahnya.

"Sayang, gimana?" Tanya Ratu, menghampiri.

"Arie, sudah kita tangkap. Sekarang, kita akan melanjutkan rencana kita. Kamu pergilah dengan menyamar, dan ingat! Hati-hati, jangan sampai orang lain curiga apalagi mengetahui dirimu. Karena aku tidak ingin kamu kenapa-napa begitu juga dengan baby, kita" pinta Bintang, sembari mengelus perut Ratu dan menciumnya.

"Pasti! Aku janji, aku akan hati-hati. Aku pergi ya!" Pamit Ratu, setelah Bintang, mencium keningnya.

"Hmm." Angguk Bintang.

***
"Sandy, sini? Kasih nggak, Hpnya?" Pinta Rey, sembari mengejar Sandy.

"Ihh.. nggak mau! Haha, lucu tahu!" Ucap Sandy, tertawa sembari melihat kembali foto yang baru saja ia ambil saat Rey, tak sengaja terjatuh.

"Bener-bener ya, kamu!" Kesal Rey, dan sekelebat ide pun muncul di benak Rey.

"Sandy, Aww!" Rintih Rey, sembari memegangi kakinya yang tak sakit.

Sandy, seketika menoleh saat mendengar rintihan kesakitan dari Rey.

"Ya ampun, Rey? Kamu nggak papa? Mana yang sakit?" Khawatir Sandy.

Dendam Dan Cinta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang