#Part 9. ReyKia putus.

774 73 27
                                    

Bismillah.. Assalamu'alaikum.
Story Dendam & Cinta, balik lagi dong.
Tentunya masih banyak typo-typonya.

Happy Readings.

Story On.

"Lo apaan sih, narik-narik gue, siapa lo?" Bentak Sandrinna, sembari menepis tangan Rey, kasar.

"Nggak! Lo harus ikut gue!' Ucap Rey, tegas dan kembali menarik tangan Sandrinna, hingga ke rooptof.

"Lepas!" Ucap Sandrinna, kembali menepis tangan Rey.

"Sandrinna?" Panggil Rey, sembari menatapnya. "Ini beneran elo kan? Lo masih hidupkan San? San, gue senang banget lo masih hidup" ucap Rey, lagi langsung memeluk Sandrinna.

Plak!! Satu tamparan mendarat di pipi kiri Rey.

"Dengar ya? Gue bukan Sandrinna! gue Sandy, apa kurang jelas tadi, di kelas gue ngomong? Lagian siapa sih Sandrinna, sampai elo nyebut dan kekeh manggil gue Sandrinna?" Tanya Sandrinna.

"Enggak! Gue yakin, elo itu Sandrinna. Sandrinna, ini gue Rey, orang yang paling elo sayang" ucap Rey, sembari mendekati Sandrinna.

*Ia Rey, lo benar. Dulu gue emang sayang sama lo, tapi sejak gue tahu lo cuma mainin perasaan gue, rasa sayang gue hilang dan berganti dengan rasa benci* batin Sandrinna.

"Apaan sih, gak jelas banget. Gue ya gue, Sandy. Bukan Sandrinna! Jadi jangan pernah samain gue, sama orang yang elo sebut tadi. Atau jangan-jangan tamparan gue tadi, belum cukup buat nyadarin lo? Tapi kalau lo masih ngeyel, manggil gue Sandrinna, berarti lo harus ke psikiater, biar lo gak halu lagi, ngerti lo" ucap Sandrinna, sembari mendorong Rey, begitu saja.

"Gue yakin dia itu Sandrinna, bukan Sandy. Gue harus cari buktinya. Ya harus" ucap Rey, berambisi.

***
"Ini dia nih, pengkhianat kita" sindir Dania, kepada Laura, yang tak sengaja berpapasan dengan Saskia Cs di toilet.

"Enaknya kita apain ya Sas?" Tanya Luz pada Saskia.

"Kita kunciin aja Sas!" Usul Flavio.

"Maafin gue Sas! Gue gak bermaksud buat khianati elo. Gue cuma gak mau bikin masalah lagi, gue mau sekolah dengan tenang, tanpa harus merasa bersalah pada orang lain. Karena gue ikut menyiksa orang. Maafin gue Sas!" sesal Laura.

"Tapi gak harus lo bilang jujur juga kan Laura? Lo tahu, lo hampir bikin rencana om Wili, hancur berantakan!" Marah Saskia.

"Sas, udahlah! Gak usah diperpanjang lagi, toh rencana om Wili, berjalan lebih dari yang dia harapkan. Bahkan, dia sekarang udah gak ada lagi" ucap Aqeela, membela Laura.

"Aqeela, lo ngebelain Laura? Atau lo juga ikut ngebocorin rencananya Om Wiliam?" Tanya Saskia, sembari menatap sinis Aqeela.

"Enggak Sas, bukan gitu maksud gue! Lo udah salah paham" Ucap Aqeela, jujur.

"Salah paham apanya Hah?? Udah jelas lo belain Laura, so lo juga pasti ikut bilang semuanya ke keluarga Sandrinna, ia kan? Ngaku lo?" Bentak Saskia.

"Nggak Sas. Gue nggak pernah bilang apa pun sama keluarganya Sandrinna. Please! Lo percaya sama gue" melas Aqeela.

"Percaya sama lo? Gue? Ck! Gak akan." Ucap Saskia, lagi. Lalu mendorong Aqeela, hingga terjatuh.

"Aqeela?" Gumam Laura, hendak membantu Aqeela, yang di dorong Saskia.

Dendam Dan Cinta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang