Bismillah.. Welcome back! My story, dimana masih selalu ada typo-typonya hehe😅.
WARNING! Budayakan untuk menghargai hak INTELEKTUAL orang lain, dengan tidak melakukan PLAGIARISME! It's a crime oke!
Happy Readings.
Story On.
"Mau atau...?" Ucap Rey, menggantungkan perkataannya.
"Kamu fikir apa?" Tanya Sandrinna, seraya memukuli lengan Rey
"Aw.. sakit tahu!" Ucap Rey, seraya mengusap lengannya yang di pukul Sandrinna
"Jadi apa?" Tanya Rey, lagi setelah Sandrinna, berhenti memukulinya
"Ya maulah, Rey!" Ucap Sandrinna, tersenyum
"Huh.. kirain tadi nggak mau!" Nyengir Rey
"Ya kali aku nolak, setelah semua yang terjadi sama kita" ucap Sandrinna
"Ya siapa tahu aja kamu nolak, aku nikahin. Karena mungkin, kamu gak sayang lagi sama aku" goda Rey
"Kalau aku nggak sayang, gak mungkin semalam aku ngelepas dan ngasih semuanya sama kamu, gitu aja. Apa lagi cuma buat senang-senang doang." jelas Sandrinna
"Ia percaya kok sayang, gitu aja sensian. Berarti malam ini aku boleh dong?" Ucap Rey, seraya memainkan alisnya nakal.
"Iss.. enggak ada ya? Aku masih sakit, nanti aja" tolak Sandrinna, membuat Rey, menghela nafasnya kasar.
"Hmm.. ia" jengah Rey, "ya udah! Yuk, masuk? Udah ditungguin kayaknya." Ajak Rey, seraya menggandeng Sandrinna
"Jadi kalian, yang akan menikah?" Tanya Penghulu, yang ada di KUA.
"Ia pak, kami" senyum Rey
Penghulu itu pun menghela nafasnya, saat melihat Rey dan Sandrinna.
"Kenapa kalian ingin menikah muda? Apa kalian sudah siap dengan semuanya? Pernikahan, bukan untuk permainan, tapi pernikahan itu sakral. Jadi saya harap, kalian benar-benar memikirkan ini baik-baik." Ucap Pak Penghulu, menasehati.
"Karena kami ingin mewujudkan keinginan almarhum kedua orang tua kami pak, kami nyesal waktu itu tidak menuruti ke ingin ke dua orang tua kami. Kami juga sudah siap dengan semua yang terjadi ke depanmya pak dan juga kita merasa, bahwa sebaiknya kita menikah saja pak, dari pada kita melakukan dosa besar nantinya" jelas Rey, sedikit berbohong
"Baiklah kalau begitu, saya akan siapkan semuanya dulu" ucap Pak penghulu
"Iss.. Rey, kok kamu bohong sih sama pak penghulunya?" Bisik Sandrinna
"Lah, emang kamu mau bilang jujur sama pak penghulunya?" Tanya balik Rey, seraya berbisik
"Ya enggak sih" jawab Sandrinna, seraya tersenyum gaje
"Baik, kalau begitu apa kalian berdua siap?" Tanya penghulu, yang kini sudah duduk di depan mereka dengan beberapa saksi.
Rey dan Sandrinna, saling melemparkan senyuman satu sama lain, lalu menjawab penuh keyakinan dengan kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta [Season 2]
Teen FictionWelcome to story halunya author.. Dimana dalam story ini banyak typo dan halu yang berlebih. Judul Awal: Cinta Untuk Sandrinna => "Dendam Dan Cinta" Bcouse, disini ceritanya tentang balas dendam wkwk dan juga cinta. Akankah tekad Sandrinna, untuk b...