Bismillah, masih banyak typonya.
Don't copy my story.Real, karangan sendiri.
Happy Readings.
Story On.
"Rey, mana sih? Kenapa dia nggak nelpon, se sibuk apa sih dia hari ini?" Dumel Sandrinna, dalam kamarnya sembari menatap layar HP-nya berharap Rey, menelponnya.
"Hah, sudahlah! Mending gue tidur, eh astaga gue lupa, hari ini gue ada latihan beladiri sama Alin, Liyan, mampus, gue telat!" Ucap Sandrinna, panik lalu dengan cepat, mengambil tasnya.
Di lain sisi.
"Eh, Rey elo disini juga?" Tanya seseorang menyapa Rey.
"Ia, tadi gue ada janji sama Rassya sama Gema, juga. Elo sendiri ngapain disini Sas?" Tanya Balik Rey, pada seseorang tadi yang tak lain adalah Saskia.
"Oh gue? Gue sebenarnya ada janji sama teman lama gue. Tapi kayaknya dia nggak jadi datang deh, udah setengah jam lebih gue nunggu dia, disini" jelas dan keluh Saskia.
"Ya udah, kalau gitu gimana kalau kita makan bareng, elo belum makan kan?" Tanya dan ajak Rey.
"Ia sih, gue belum makan. Ya udah deh, gue mau" angguk Saskia.
"Lo mau pesan apa?" Tanya Rey.
"Lo udah lupa makanan favorit gue Rey, inikan salah satu cafe yang sering kita kunjungi dulu, kalau lagi weekend. Em, sorry bukan maksud gue buat ajak lo flashback! Tapi" ucap Saskia, terhenti.
"Oke, gue ingat! Mbak?" Panggil Rey, pada pelayan seraya mengalihkan topik pembicaraan.
"Ia mas?" Tanya pelayan.
"Saya mau pesan steack tapi yang matangnya medium ya, satu. Spagethi carbonara satu, minumnya lemontea satu, sama coffelate satu, dan untuk disert saya mau pesan cake tiramisu" ucap Rey.
"Baik saya ulangi lagi ya mas. Steack dengan tingkat kematangan medium satu, spagethi Carbonaranya satu, minumnya es lemontea sama Coffelate satu dan satu makanan penutup cake tiramisu" ucap Pelayan itu mengulang pesanan Rey. "Apa ada lagi mas, atau mbaknya mungkin?" Tanya pelayan itu sebelum pergi.
"Tidak ada mbak. Kalau elo Sas, apa ada yang ingin lo mau tambah lagi?" Tanya Rey.
"Enggak Rey. Itu aja, makasih mbak!" Ucap Saskia, menatap Pelayan itu sekilas lalu kembali menatap Rey.
====
"San, kenapa lo? Kayaknya mood lo lagi nggak baik amat!" Tanya Liyan, sembari duduk di samping Sandrinna, dan meminum air.
"Gak papa, gue lagi nggak mood aja kok Liyan, biasalah mungkin bentar lagi gue bulanan" tutur Sandrinna.
"San, maaf bangetnya kayaknya malam ini gue nggak ada dirumah, gue mau kerumah bibi gue, katanya beliau sakit" ucap Alin, tak enak.
"It's oke Lin. Gue nggak papa kok! Lo rawat aja bibi lo sampai sembuh, kan kita masih bisa ketemu di sekolah" ucap Sandrinna, tersenyum simpul.
"Ia sih San. Tapi gue ngerasa nggak enak aja sama lo, apalagi kak Bintang sama Ratu, kan lagi pergi liburan. Tapi gue sama Liyan, malah ninggalin elo sendirian" sesal Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta [Season 2]
Teen FictionWelcome to story halunya author.. Dimana dalam story ini banyak typo dan halu yang berlebih. Judul Awal: Cinta Untuk Sandrinna => "Dendam Dan Cinta" Bcouse, disini ceritanya tentang balas dendam wkwk dan juga cinta. Akankah tekad Sandrinna, untuk b...