Sila membuka matanya, merasakan pening luar biasa di kepalanya, lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang menurutnya asing ditempati
"Kenapa gue disini ya? Perasaan gue tadi di sirkuit dan apa ini, gue masih selamat? Tapi ini kamar siapa njir, dan kenapa banyak poster K-Pop gini sih? Gak ngerti deh gue" gumam Sila bingung dengan ruangan yang penuh dengan poster K-Pop.
Jelas saja sila merasa bingung karena dia sendiri tidak begitu menyukai K-Pop. Hanya saja dia hobi menonton film berdrama korea yang menurutnya keren daripada menyaksikan Idol K-Pop.
'Klik'
Di tengah kebingungan, suara deritan pintu terdengar di telinganya dan pintu pun terbuka menampilkan seorang lelaki dengan balutan jas abu-abunya dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Namun penampilannya nampak maskulin dan tampan. Lelaki itu terkejut melihat Sila yang terduduk di ranjangnya dengan guratan bingung nampak di wajahnya.
"Nona! Nona sudah sadar?! Saya akan menghubungi Tuan Geraldine!"
Sila mengerjapkan matanya. Nona? Geraldine? Tunggu apa yang terjadi?!!
"Kau harus mati karena sudah berani mencelakai gadisku, sialan!!" DOR!!
Shila mengingat dengan jelas kata-kata itu. Sila teringat akan di Wattpad yang ia baca, dimana Asyila harus meregang nyawa dikarenakan dia sengaja memberikan obat pencahar di dalam makanan Reva karena merasa cemburu gebetannya menyukai Reva, sehingga Vano murka karena orang yang dicintainya celaka dan membunuh Syila dengan preman bayaran.
Dan apa barusan? Lelaki tampan di depannya ini mengatakan nama yang tidak asing di telinganya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa Sila masih bermimpi?
"T-tunggu, tunggu Lo nyebutin siapa tadi? Geraldine?" Siapa dia? Dan kenapa Lo panggil gue dengan sebutan nona? Lo kenal gue?"
Lelaki berjas abu-abu itu tersentak kaget. Dan membenarkan letak kacamatanya yang sedikit miring akibat pernyataan nona muda Geraldine, dihadapannya ini. "Apa nona sudah lupa dengan ayah anda? Saya Malvin asisten Tuan Geraldine, apakah nona lupa dengan saya juga? Sebentar saya panggilkan dokter untuk anda nona" Ujar Malvin sembari berjalan keluar mencari dokter.
"K-kenapa bisa gini sih" ujar Sila sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.
Ucapan Sila membuat Malvin terhenti sejenak, dan berbalik arah untuk menjawab pertanyaan nona mudanya. "Nona tergelincir diatas tangga ketika hendak turun untuk menemui ayah anda, nona" ujar Malvin.Tidak lama kemudian dokter datang menemui Sila bersama pria paruh baya yang tidak dikenali Sila dengan tatapan khawatir menuju brankarnya.
"Keadaaan nona sudah mulai membaik hanya saja nona mengalami Transient Global Amnesia (TGA), dimana amnesia yang dialami nona Olivia bersifat sementara jadi ingatannya bisa kembali dan pulih dengan cepat" ujar dokter dan memberikan resep obat kepada pria paruh baya tersebut.
"Jangan buat Daddy khawatir Syila, ayo minum obatnya dan beristirahatlah supaya kamu cepet pulih" ujar pria paruh baya yang dikenal sebagai Daddy nya.
Sila menurut dan meminum obatnya setelah itu dia berbaring di brankar dan memejamkan matanya. Dirasa sudah terlelap Syila, pria paruh baya itu segera keluar dari kamar Syila dan menutup pintunya.
Dirasa tidak ada satu orang pun yang berada di kamarnya selain dirinya, Sila membuka matanya dan duduk bersandar sembari berpikir sejenak untuk mencerna kejadian yang dialaminya sekarang. Saat sedang asyik dengan pemikirannya, gadis itu dikejutkan dengan suara
"Nona"
Sila menatap sekeliling kamarnya dengan was-was
"Siapa lo?" tanya Sila anjir merinding gue, masa iya ada hantu di siang bolong gini"Nona saya berada di sebelah kanan anda"
Sila memutar pandangan ke kanan dan dengan refleks dia mundur dan terjungkal ke belakang.
"Astaga nona, anda tidak apa-apa?"
"Anjing?" Beo Sila dan mengabaikan rasa sakitnya akibat jatuh dari brankar.
"Nona saya ini sistem"
"Ha? Sistem?" tanya Sila "Apa sih ga paham gue" lanjut Shila frustasi dengan apa yang dikatakan anjing ini.
"Baiklah saya akan jelaskan. Setelah nona meninggal karena motor anda disabotase oleh rival sepupu anda sendiri, anda mengalami Metempsikosis. Dimana jiwa anda berpindah ke tubuh salah satu tokoh Wattpad yang pernah nona baca"
"Jadi ini gue bertransmigrasi ke cerita Wattpad yang gue baca?" tanya Sila dengan wajah shock nya
"Betul nona"
"Kenapa bisa gue nyasar kesini" tanya Sila lirih
"A-anu n-no-na, jadi saya yang bawa anda kesini setelah anda dinyatakan meninggal"
"Meninggal?" pertanyaan lirih keluar lagi dari mulut sila yang hanya dijawab anggukan oleh sistem berwujud anjing ini.
"Dahlah gue mau tidur, pusing kepala gue" ujar Sila sambil berbaring dan memejamkan mata. Tak lama dengkuran halus keluar dari mulut Sila. Sedangkan sang anjing ikut tertidur disebelah nonanya.
°°°
Gimana chapter 1?
Don't forget to vote and comment, guys!
Oh iya jangan lupa tandain ya kalau ada yg typo plus follow akunku guys
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshila or Asyila (REVISI)
FantasyArshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di sirkuit pada saat perlombaan berlangsung Arshila mengira dirinya sudah tewas ditempat kejadian, terny...