PF - 8

9.7K 1K 12
                                    

Setelah selesai makan malam, Sila bergegas memasuki lift dan melangkah masuk ke dalam kamarnya tak lupa untuk mengunci pintu, lalu Sila berjalan mendekati Bony yang sedang berada diatas kasur, guna menanyakan alur cerita yang dia perankan sekarang. Karena Sila sudah penasaran setengah mati, langsung saja duduk disamping Bony dan berkata

"Bon, gue mau nanya. Ini masalah alur ceritanya. Gue baru sadar tadi siang sama Zian yang berteman dengan tokoh utamanya Vano. Sejak kapan emangnya bon? Soalnya di cerita yang gue baca dia cuma bilang Zian itu sepupu dari Syila. Dan di part mana pun gada kedekatan Zian sama Vano anjir, apalagi sampai jadi sahabat kayak gini?! Gimana ceritanya coba" Jelas Sila seraya mendengus kesal lantaran dia tidak mengerti kenapa alurnya mulai berubah sedikit seperti ini.

"Saya tidak tahu pasti nona. Yang jelas sepertinya cerita ini sudah direvisi oleh sang penulis, begitu nona"

Hufttt

Helaan nafas keluar dari bibir gadis itu. Karena merasa lelah, Sila segera berbaring tidur dan tak lupa mengucapkan selamat malam kepada Bony.

Pukul 00.45

Sila masih tertidur dengan pulasnya. Karena terlalu pulas tertidur Sila tidak menyadari jika jendela kamarnya dibobol sekarang.

Setelah jendelanya terbuka, terlihatlah laki-laki tampan memakai pakaian serba hitam dan tak lupa jaket kebanggaannya. Lelaki itu berjalan ke arah tempat tidur gadis yang akhir-akhir ini tak pernah lagi muncul di hadapannya, bahkan gadis ini berhasil memenuhi pikirannya. Tangannya terulur guna merapikan anak rambut Sila.

"Lagi tidur aja tetap cantik" pujinya seraya mengecup pelan kening Sila agar tidak mengganggu tidur gadisnya. Ya dia baru mengklaim nya.

"Semoga kita bertemu besok, gadis jutek" katanya sambil tersenyum manis. Senyum itu tidak menandakan hal yang baik, orang asing yang melihat lelaki itu tersenyum mungkin itu senyum ikhlas dan terasa manis. Namun jika orang itu sudah mengenal baik cowok ini, maka orang akan menyimpulkan bahwa itu adalah..

Obsesi

Lelaki itu termenung sebentar memandang gadisnya. Dia merasakan sesak di dadanya, merasakan penyesalan yang tidak bisa ia jelaskan. Karena dia menyadari bahwa sikap dia yang dulu terhadap gadisnya sangatlah tidak bisa di maafkan. Hingga ia ingin menebus kesalahannya di masa lalu pada gadisnya ini.

Sebelum meninggalkan Sila, cowok itu mengecup kening Sila sekali lagi dengan waktu yang lama agar bisa mengurangi kerinduannya selama ini.

Setelah selesai dengan urusannya, sosok itu pergi meninggalkan bau parfumnya yang masih tercium karena terkena angin dan tidak lupa menutup jendela kamar gadisnya. Tanpa disadari siapapun, Bony sang anjing menyaksikan semua kejadian itu dari awal hingga akhir.

••••

Sila bangun tidur dengan keadaan linglung, dia merasa bahwa semalam ada yang masuk ke dalam kamarnya tapi dia tidak tahu siapa

"Anjir masih pagi juga udah pusing aja" gerutu Sila seraya memegang kepalanya dan menggelengkan kepalanya supaya rasa pusingnya hilang.

Merasa sudah baikan Sila bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus memakai seragamnya. Setelah selesai memakai seragam nya Sila keluar dari kamar mandi, melangkah menuju meja rias dan berdiri di depan kaca full body seraya merapikan rambut, memakai bedak bayi dan liptint nya.

"Cakep banget ya Allah, fix emang gak pernah gagal ya kalo produksi mommy Aira ma Daddy Argan. Ck.. ck udah kayak murid teladan aja gue gilak" heboh Sila yang tak henti-hentinya memuji kecantikan dirinya.

"Teladan dari mana nona?"

Tanya Bony yang sudah stay di pundak Sila.

"Coba anda lihat diri anda sendiri nona. Baju tidak dimasukkan, tidak memakai dasi dan kaos kaki pendek. Itu namanya murid teladan nona?"

Arshila or Asyila (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang