Flashback on
Akhirnya Sila dan Zian bisa merebahkan tubuhnya diatas kasur setelah obrolan panjang yang terjadi di ruang makan. Mereka termenung sesaat, menyelami pikiran masing-masing, sampai akhirnya Zian angkat bicara.
“Sil..”
“Hm...”
“Gue boleh tanya gak?” tanya Zian yang masih menatap ke plafon atas kamar Sila
“Apa?” tanya Sila menatap objek yang sama dengan Zian.
“Lo masih suka sama cowok brengsek itu?”
Sila terdiam, dia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga Zian berkata seperti itu. Karena Sila hanyalah jiwa yang tersesat, dikasih ingatan pun tidak oleh sang pemilik raga. Sehingga dia bingung harus menjawab apa mengenai masa lalu Asyila.
Karena tidak ada respon dari Sila, Zian mengalihkan pandangannya ke arah Sila. “Sil?”
“Lo lupa? Kalau gue amnesia? Kata Sila datar
Huftt...
Zian menghela nafas, cowok itu baru ingat Sila mengalami amnesia sementara, meskipun sementara, Zian tidak tahu sampai kapan Sila akan mengingat semuanya termasuk....
‘cowok brengsek’
Itu.
Keadaan hening kembali, entah apa yang dipikirkan keduanya. Tak berapa lama Sila mengucapkan beberapa kalimat yang membuat lelaki itu menegang kaku.
“Lo tahu setelah gue terjatuh dari tangga” ujar Sila menggantungkan kalimatnya
“Setiap malam gue merasa ada seseorang yang masuk ke dalam kamar gue, tiap kali gue tidur” lanjut Sila lirih. Entah kenapa Sila merasakan sesak di dadanya ketika mengucapkan seseorang yang selalu datang kerap ia tidur. Sila merasa seseorang ini mampu menunjukkan sisi lemahnya. Zian yang melihat kondisi Sila sekarang merasa tidak tega, ia mendekat dan mendekap erat tubuh Sila. Hingga pertahanan Sila runtuh, setitik air mata lolos dari pelupuk matanya. Entah kenapa dia tiba-tiba merasa...
‘sakit yang tak terobati'
Terjadi padanya lagi .
Sila menangis isak tangisnya membuat Zian ingin membawa pergi Sila sejauh mungkin dari orang-orang yang memiliki rencana jahat padanya. Zian terus mendekap tubuh Sila hingga suara Isak tangisnya mulai mereda
“Gue harap setelah lo ingat semuanya, lo harus lupain dia apapun caranya Sil. Karena dia-“ ucap Zian terpotong ketika dengkuran halus keluar dari bibir Sila meskipun masih terdengar sesenggukan sedikit dan tidurnya yang masih belum nyeyak karena berusaha mencari kenyamanan di dalam dekapan Zian. Mungkin kelelahan sehabis menangis pikir Zian. Zian terdiam sesaat hingga ia melanjutkan kalimatnya melayang di udara begitu saja.
“Karena dia psikopat gila yang penuh obsesi”
Flashback off
••••
Sila masih memikirkan kata demi kata yang terlontar dari Zian. Seolah kata dan kalimat itu mengusik raga Syila termasuk dirinya yang penasaran tentang seburuk apa masa lalu Syila hingga ia bisa didekati seorang cowok brengsek.
Karena tidak kunjung menemukan jawabannya. Sila segera mencari Bony di ruang walk in closet miliknya. Disana Sila menemukan Bony sedang memperbaiki sistem hologramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshila or Asyila (REVISI)
FantasyArshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di sirkuit pada saat perlombaan berlangsung Arshila mengira dirinya sudah tewas ditempat kejadian, terny...