Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid SMA Adlai E. Stevenson bergegas meninggalkan sekolah. Begitu juga dengan Sila dan sahabatnya yang sedang berjalan menuju ke parkiran mobil. Ketika sampai di parkiran mobil, Sila menghentikan langkahnya kala melihat seorang lelaki yang sedang bersandar di mobilnya. Mau tak mau sahabatnya pun ikut menghentikan langkahnya seraya mengikuti arah pandangan Sila hingga membuat sahabatnya terkejut melihat seseorang yang mereka kenal.
"Sil, kita harus pergi dari sini. Pliss...." lirih Karin sambil memegang erat tangan Sila. Begitu juga dengan Alice dan Anya yang menganggukkan kepalanya dengan gurat khawatir terpampang di wajahnya. Melihat sahabatnya yang khawatir dengannya membuat Sila pasrah mengikuti mereka.
Namun saat Sila dan sahabatnya berbalik pergi meninggalkan parkiran, mereka sangat terkejut dengan sekumpulan pemuda yang tengah berdiri didepan mereka. Membuat sahabat Sila meneguk ludahnya saat tatapan datar dan tajam sekumpulan pemuda itu mengarah pada mereka. Sedangkan Sila bingung dengan sekumpulan pemuda ini.
"Sila"
Panggilan itu otomatis membuat Sila berbalik badan dan melihat lelaki itu dengan tatapan bingung. Lelaki itu mendekati Sila dan membisikkan sesuatu tepat ditelinga gadis itu.
"Maaf.." lirih cowok itu lalu menjauh dan menatap Sila sendu.
"Untuk?" tanya Sila dengan berani menatap lelaki yang ada didepannya ini.
"Untuk semuanya.." lirih cowok itu
Tiba-tiba kepala Sila berdenyut nyeri, ia memegang kepalanya erat dengan kedua tangannya. Pandangannya memburam, kakinya lemas hingga membuat Sila tak sadarkan diri yang segera ditangkap oleh lelaki itu. Sahabat Sila yang melihat Sila pingsan langsung berteriak panik mendekati Sila.
"SILA!!" Teriak mereka bersamaan
"Sil... Ayo bangun" kata Karin sambil menepuk pelan pipi Sila
"GARA-GARA LO SIALAN!! SILA PINGSAN!!" Teriak Alice kesal menatap lelaki di depannya ini. Sedangkan lelaki itu langsung menggendong Sila dan membawanya ke UKS tanpa peduli dengan teriakan protes yang dilayangkan oleh sahabatnya Sila. Setelah sampai di UKS, lelaki itu berjalan mendekati lemari kotak P3K dan mengambil minyak kayu putih untuk dioleskan ke hidung Sila.
Ditempat Vano dkk
"Eh...makanan gue itu anying" kesal Keano melihat Gio yang sedang memakan snack kesukaannya. Sementara Gio yang melihat Keano kesal hanya cengengesan sambil memakan snack nya tanpa rasa bersalah membuat Keano semakin jengkel dengan kelakuan Gio.
Sedangkan Vano, Satya dan Zian yang melihat Keano dan Gio berebut makanan hanya memutar bola matanya malas lantaran sudah biasa dengan kelakuan mereka berdua.
Drrtt
Drrtt
Tiba-tiba ponsel Zian berdering menandakan panggilan masuk yang membuat sang empu membuka ponselnya. Dan terpampanglah nama Anya di layar ponselnya. Mendadak perasaan gelisah menghampiri cowok itu sehingga ia menekan tombol hijau dan menunggu apa yang akan Anya katakan padanya.
"Zian...Sila pingsan. Lo cepetan kesini" kata Anya dengan nada yang terdengar khawatir.
Zian yang mendengar perkataan Anya pun terkejut dan berkata "Kok bisa?!" tanya Zian sambil membentak membuat Vano mengalihkan pandangannya ke arah Zian begitu juga dengan Keano, Gio dan Satya.
"Kepala dia tiba-tiba pusing, dan..." kata Anya menggantung, membuat Zian menyela dengan cepat "Dan apa nya?!" kata Zian frustasi
"Dan ada Devian disini" kata Anya melanjutkan dan mematikan teleponnya secara sepihak. Zian yang mendengar nama cowok itu dibuat murka dan mengepalkan tangannya. Lalu Zian bergegas mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan teman-temannya yang terbengong melihat sikap emosional Zian. Tanpa bertanya mereka juga menyusul Zian menggunakan motor mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshila or Asyila (REVISI)
FantasyArshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di sirkuit pada saat perlombaan berlangsung Arshila mengira dirinya sudah tewas ditempat kejadian, terny...