PF - 5

12.4K 1.3K 44
                                    

Setelah memakan waktu 45 menit, akhirnya Sila sampai pada kedai ice cream yang dikirim oleh Bony melalui GPS di bamper depan mobil. Sila segera memarkirkan mobil miliknya di depan kedai ice cream dan turun dari mobilnya sambil membawa sang anjing serta tak lupa untuk mengunci mobilnya.

Setelah selesai mengunci mobilnya, Sila masuk ke kedai seraya mendorong pintu masuk. Gadis itu dibuat kagum akan desain interior kedai ice creamnya yang sangat lapang dan terbuka berkat langit-langit kaca yang dibentuk seperti kubah bahkan lantainya bukan sembarang lantai, melainkan karpet rumput sintesis yang dapat menyerap air dan anti bau, tidak hanya itu saja area pelanggan dibuat menyatu dengan ruang dapur sehingga semua orang bisa melihat proses pembuatan ice cream nya dan juga menikmati pemandangan indah langit kota Jakarta pada malam ataupun siang hari.

 Gadis itu dibuat kagum akan desain interior kedai ice creamnya yang sangat lapang dan terbuka berkat langit-langit kaca yang dibentuk seperti kubah bahkan lantainya bukan sembarang lantai, melainkan karpet rumput sintesis yang dapat menyerap air ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas melihat-lihat interior ruang pelanggan dan dapur, Sila berjalan menuju ruangan kerjanya. Dengan perlahan Sila membuka pintu, dan untuk kedua kalinya sila dibuat kagum akan interior ruangan kerjanya yang didesain seperti bangunan-bangunan ala Meksiko dan Spanyol yang kental dengan tema tropisnya. Temanya pun didukung oleh warna-warna eksentrik dan cerah yang saling berbenturan satu sama lain, menciptakan ruangan yang vibrant dan penuh kehidupan.

"Bagaimana nona? Apakah anda suka dengan kedai ice cream nya?"

"Suka banget bon, gilak" ujar Sila senang dan heboh. "Kalau tahu hasilnya kayak gini, gak bakalan gue protes masalah 1.000 pointnya bon" lanjut Sila yang masih menatap binar ruangan kerjanya. Sedangkan sang anjing hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah nona nya ini.

"Bon gue boleh gak ngasih nama buat kedai ice cream nya?" tanya Sila polos seraya menatap ke depan tanpa tahu sang anjing sedang menahan tawa melihat kebodohan yang dilakukan nona nya.

"Boleh nona. Karena kedai ice cream ini sudah menjadi milik anda"

"Okey, kira-kira nama yang bagus buat kedai ice cream gue apa ya bon?" tanya Sila kepada Bony sambil mengetuk dagu dengan dahi mengerut menatap sang anjing lurus-lurus.

"Saya juga bingung nona, tapi saran saya memakai nama yang ada kaitannya dengan bangunan ice cream saja nona"

"Boleh juga, oke em.. gimana namanya Kuppel-Eis, Kuppel itu artinya kubah dalam bahasa Jerman bon, terus Eis itu artinya ice cream. Jadi artinya ice cream kubah gitu bon. Gimana? Bagus gak?" ucap Sila menjelaskan sekaligus bertanya kepada sang anjing yang hanya dibalas anggukan sang anjing. Melihat respon sang anjing Sila mengangguk puas seraya tersenyum.

"Nona, kita harus segera pergi menjalankan misi"

Mendengar perkataan Bony membuat gadis itu tersadar lalu menganggukkan kepalanya seraya bergegas keluar dari kedai ice cream nya dan berjalan menuju ke parkiran mobil untuk mengendarai mobilnya menuju ke lokasi taman kota yang sudah di shareloc kan oleh sang anjing.

Setelah sampai, Sila turun dari mobil dan mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang menjadi target misinya kali ini.

Gotcha!!

Arshila or Asyila (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang