Sila menatap bingung ponselnya yang tiba-tiba berdering dan muncul notifikasi pesan dari sang bibi yang mengirimkan sebuah rekaman padanya. Karena penasaran Sila menekan tombol play.
"Halo"
Sila yang mendengar suara di handphonenya dibuat mengerutkan keningnya, terdengar jelas jika suara itu berasal dari mak lampir. Sahabat Sila yang mendengar itupun mendekat ke arah Sila. Pasalnya mereka juga sama penasarannya dengan Sila.
"Kenapa kau menghubungi ku?"
"Aku butuh bantuanmu. Kirimkan aku pembunuh bayaran untuk membunuh mereka"
"Hahaha siapa lagi targetmu kali ini?"
"Keluarga Petra"
"Kau gila? Mereka punya kekuasaan lebih dan kau tahu relasi dia dengan mafia banyak bodoh"
"Kau lebih bodoh, mereka sekarang sedang ke Kanada dan itu adalah wilayah kekuasaanmu bodoh"
"CK..baiklah aku akan urus itu. Jangan lupa bayarannya"
"Kau tenang saja soal bayarannya, akan aku transfer. Asalkan kau harus berhasil melakukannya dengan rapi"
"Hahaha kau lupa? Aku bahkan telah berhasil membunuh Lavedo Geraldine"
"Yayaya terserah kau saja, kemampuanmu tidak usah diragukan lagi"
"Kau bilang kepada anak buahku sekarang, untuk melakukan tugasnya"
"Mana anak buahmu"
"Halo nyonya"
"Saya butuh pembunuh bayaran itu untuk membunuh mereka disana"
"Baik nyonya, akan kami siap yg
Sila yang mendengar itu sangat terkejut bahkan tidak menyangka kalau Tante Sania alias Mak lampir sudah membunuh sepupunya. Bahkan Oma nya sampai membenci dirinya. Sila mengepalkan tangannya erat, dia akan melaporkan semua ini ke Daddy nya sebelum semuanya terlambat.
(Oh iya kalau kalian nanya kenapa gak lanjutin acara outbound nya? Karena kejadian penembakan Devian, sekolah terpaksa menunda acara outbound nya dengan memulangkan semua murid dan memutuskan mengadakan outbound setelah ujian nasional)
Sila segera mengirimkan rekaman itu kepada Daddy-nya yang kebetulan sedang online. Dan tak lama sang Daddy menelpon Sila.
"Halo sayang"
"Halo Daddy, dad sudah buka rekaman yang Sila kirim kan?"
"Sudah sayang, Daddy gak akan biarin Sania bebas gitu aja. Nyawa harus dibalas nyawa"
"Mommy gimana dad? Udah tahu belum?"
"Belum sayang, mungkin nanti daddy akan kasih tahu setelah mommy pulang"
"Emang mommy kemana dad?"
"Mommy lagi belanja"
"Mommy di kelilingi bodyguard kan dad?" Tanya Sila khawatir dengan mommy nya setelah mendengar niat Mak lampir yang ingin mencelakai kedua orang tuanya
"Tenang aja sayang, Daddy gak akan biarin mommy pergi sendiri tanpa pengawasan bodyguard"
"Oke kalau gitu Sila tutup dulu ya dad"
"Oke sayang, hati-hati ya disana kalau ada apa-apa hubungi Daddy dan mommy ya atau gak papi, mami, dan Zian"
"Oke dad"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshila or Asyila (REVISI)
FantasyArshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di sirkuit pada saat perlombaan berlangsung Arshila mengira dirinya sudah tewas ditempat kejadian, terny...