PF - 21

3.8K 346 50
                                    

Sudah 9 bulan, Sila berada di dalam tubuh ini. Hanya saja dia bingung mengapa alurnya menjadi tidak jelas seperti ini. Hal itu sangat menggangu pikirannya sejak sepulang sekolah, begitu juga dengan Bony yang menatap ke nona nya yang sedang melamun memikirkan sesuatu. Hingga akhirnya Bony berinisiatif menanyakan masalah nona nya ini.

"Nona"

Panggilan itu membuat Sila tersadar, dan mengalihkan pandangannya ke arah Bony seraya menaikkan alisnya.

"Nona sedang memikirkan apa?"

Sila menghela nafas seraya menjawab pertanyaan Bony "Gue pikir-pikir kenapa alurnya jadi ga jelas gini ya bon. Terus masalahnya si pemilik tubuh ini tuh emang cuma itu aja? Atau masih ada yang lain?" Tanya Sila beruntun membuat Bony terdiam sejenak. Karena dirinya juga merasa bahwa alur yang sedang nona nya jalani sedikit biasa saja bahkan dia sendiri tidak tahu harus berbuat apalagi. Hal ini jelas mengusik dirinya sebagai tangan kanan sang majikan. Ditengah lamunannya, tiba-tiba Bony mendapatkan sebuah pesan di dalam sistemnya. Dan ternyata pesan itu dari sistem pusat. Dimana bertuliskan

"Kau harus menjaga nona mu karena ada peperangan yang tidak bisa dirinya hindari. Tepatnya besok. Begitu juga dengan kau yang harus siap siaga menolong nona mu itu"

Hal itu jelas membuatnya terkejut pasalnya pesan ini mengirimkan sinyal bahaya untuknya dan juga nona nya. Dia harus siaga melindungi nona nya dan akan memberi tahu secepatnya.

Sedangkan Sila yang merasa tidak ada tanggapan dari Bony pun mengalihkan pandangan Ke Bony sepenuhnya. Sila melihat Bony seperti sedang terdiam menatap ke depan seraya memikirkan sesuatu yang membuat Sila segera menepukkan badan sang anjing.

"Bonyyyy" panggil Sila seraya menepuk membuat Bony terkejut dan mengalihkan atensinya ke Sila.

"Lo kenapa sih? Lo denger gak pertanyaan gue tadi?" Tanya Sila kesal kepada Bony. Bony yang melihat nona nya kesel pun akhirnya menanggapi pertanyaan nonanya.

"Iya nona, saya juga merasa alurnya berubah drastis dan biasa saja. Namun nona saya ingin menyampaikan pesan yang dibawakan oleh pusat. Dimana disitu tertulis kita harus berhati-hati nona, karena bakalan ada peperangan yang membuat kita harus bertahan lebih lama begitu nona"

Sila yang mendengar itupun dibuat penasaran, peperangan apa yang dimaksud. Bahkan dirinya sendiri tidak tahu siapa saja musuh dari pemilik raga ini selain Mak lampir. Ekspresi Sila yang seperti ini membuat Bony peka akan hal yang dibingungkan oleh majikannya. Dirinya juga masih belum mengerti perang seperti apa yang akan terjadi di besok hari.

"Saya sendiri juga tidak mengerti nona, arti dari peperangan. Karena beliau tidak memberikan informasi lebih lengkap lagi mengenai kejadian yang akan kita alami esok"

Dari sini Sila menyimpulkan bahwa Peperangan ini pastinya akan sama dengan dirinya yang menjalankan suatu misi. Karena bagaimanapun juga masih banyak teka-teki yang belum terjawab mengenai masalah-masalah yang dihadapi sang pemilik raga, sehingga gadis itu tidak bisa bertanya lebih lanjut atau bertanya lebih jauh lagi apa arti peperangan yang dimaksudkan oleh atasan Bony.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 14.30, Sila berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan diri dan berangkat ke sekolah lagi guna mengikuti pelatihan basket yang sudah di jelaskan di rapat, tepatnya di Indoor Sekolah. Setelah beberapa menit, akhirnya Sila selesai dengan kegiatan mandinya dan sudah mengenakan baju basket. Sila bergegas berangkat ke sekolah tak lupa membawa Bony ikut ke sekolah dan juga mengunci pintu kamarnya. Ketika sampai di dapur Sila mengambil beberapa cemilan di kulkas dan segera berpamitan pada sang bibi karena hanya memang bibi saja yang dirumah dan tak perduli dengan kemana perginya anak dari mak lampir dan mak lampir itu sendiri.

Arshila or Asyila (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang