Setelah sampai dirumah, Sila bergegas masuk ke kamarnya dan membersihkan diri. Sila keluar dari kamar dengan keadaan muka yang berseri-seri mengingat dia telah berhasil menjalankan misinya.
"Bonyy" Panggil Sila
"Ya nona?"
"Lo gak lupa kan kalau gue udah sukses ngerjain misinya" kata Sila mengingatkan dengan tatapan menyelidiknya sambil bersedekap dada
"Tadinya mau lupa nona. Tapi melihat wajah nona yang mau makan saya hidup-hidup. Tidak jadi lupa nona hehehe"
Melihat cengengesan sang sistem membuat Sila jengah dan menimpuk kepala Bony dengan bantal yang ada didekatnya.
'Bug'
"Anda jahat sekali nona dengan saya"
"Bodo amat bon" ujar Sila dengan memutar bola matanya malas melihat tingkah si Bony
"Eh iya bon, gue kan udah sukses ngejalanin misi nih. Gue boleh minta 2 permintaan itu gak?" Tanya Sila serius menatap Bony
"Boleh nona"
"Gue mau lo buatin gue coffee shop. Persis di deket sekolah juga lokasinya" jelas Sila akan permintaannya "Lengkap sama isinya ya bon" lanjut Sila dengan girang
"Baik nona"
"Kalau permintaan kedua, gue belum kepikiran sih. Nanti aja deh kalau semisal gue butuh" kata Sila memberi tahu Bony mengenai permintaan keduanya.
"Baik nona"
Karena keasikan mengobrol dengan Bony. Sila tak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Sila bergegas turun diikuti dengan Bony untuk menemui mommy nya. Namun ketika sampai di bawah, Sila melihat Zian yang sedang mengobrol dengan mommy nya di ruang tamu. Cukup membuat Sila penasaran akan hal yang diperbincangkan oleh mereka. Sila menyuruh Bony sang anjing untuk mendekati mereka dan merekam pembicaraannya.
"Bon, gue boleh minta tolong sama lo?" lirih Sila meminta pada Bony
"Boleh nona"
"Gue minta tolong sama lo buat merekam pembicaraan mereka, bisa gak?" tanya Sila memastikan bisa atau tidaknya Bony melakukan tugas yang diperintahkan Sila.
"Bisa nona"
Lalu Bony melangkah mendekati mereka dan duduk di salah satu sofa kosong untuk lebih mudah merekam pembicaraan kedua orang itu.
"Mommy harus gimana Zian?" tanya Mommy Sila seraya menghela nafas berat
"Mau gak mau kita harus menjauhkannya dari wanita tua itu" ujar Zian tegas seraya mengepalkan tangannya
"Bagaimana jika Sila tidak terima kalau kita bawa dia ke luar negeri, sementara Sila pasti akan senang melihat Omanya datang kesini. Kamu tahu sendiri kan Sila sayang banget sama Omanya" ujar Mommy nya dengan muka suramnya yang membuat Zian memandang kosong ke arah mami.
"Lebih baik seperti ini mi, daripada Oma terus menyakiti Sila" kata Zian menyuarakannya dengan wajah sendu, yang dibalas anggukan oleh mommy Sila. "Oke nanti kita bilang ke papi perihal ini ya" kata Mommy Sila mengakhiri percakapannya.
Di rasa telah selesai dengan tugasnya. Bony berjalan mendekati Sila seraya menyerahkan alat perekam suara itu.
Sila mengerutkan keningnya mendengar pembicaraan mereka mengenai dirinya yang akan dibawa ke luar negeri. Dan yang lebih mengherankan lagi mengapa Oma Sila terus menyakiti Sila, sedangkan sang cucu sayang dengan sang Oma. Bisa disimpulkan oleh Sila bahwa terdapat suatu masalah besar diantara Sila dengan sang oma, yang membuat Oma Sila sangat membenci pemilik raga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshila or Asyila (REVISI)
FantasyArshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di sirkuit pada saat perlombaan berlangsung Arshila mengira dirinya sudah tewas ditempat kejadian, terny...