54. COUPLE STUFF

69.5K 10K 1.3K
                                    

Suara alat penyedot debu terus mengusik telinga Sea pagi ini, samar samar ia lihat Raga sedang berbenah, membersihkan kamar, menata barang-barang, terlihat sangat sibuk dan brisik.

Bukannya terbangun, Sea malah menutup telinganya menggunakan bantal. Semalam ia terlalu asik membaca AU hingga larut malam, sampai sampai tidak sadar jika ia tertidur pukul dua pagi.

"Gue tau lo udah bangun!" kata Raga mematikan alat penyedot debu.

"Belom kok," jawab Sea sekenanya.

"Belom kok bisa jawab, buruan mandi! Apa mau gue mandiin?"

"Katanya pake aku kamu?"

"Oh iya lupa, belum kebiasaan."

"Hish," Sea semakin menutup kepalanya dengan bantal. "Lima menit lagi masih ngantuk banget."

Raga berkacak pinggang melihat Sea yang kini menarik selimut dan kembali terlelap. Ia gelengkan kepalanya, lalu menarik kaki Sea sampai gadis itu berada di kaki ranjang.

Sea terbelalak, ia segera menutup wajahnya. "Heh, belum cuci muka!"

"Dari tadi juga udah liat." Raga menarik tangan Sea hingga gadis itu terduduk di atas ranjang. "Let's go, aku mandiin."

"Heh, jijik, najis!" Sea memberontak ketika Raga hampir menggendongnya ala bridal style. "Mesum banget lo jadi cowok!"

"Aku kamu, By?"

"Tau lah, gue mandi!" Sea langsung berlari memasuki kamar mandi.

Raga hantu tertawa pelan melihat tingkah laku Sea yang semakin menggemaskan. "Handuknya ketinggalan."

"Sial!" decak Sea kembali ke dekat ranjang dan mengambil handuknya, ia masih saja menutup wajahnya dengan lengan kiri.

Raga ingin menunggu di luar, tetapi sesuatu berhasil mengalihkan perhatiannya. Raga mengambil foto dengan frame putih dari dalam kotak, potret Sea, Samudra, dan Dean, yang terlihat begitu akrab. Samu merangkul leher Sea yang sedang memakan eskrim hingga cemong, sementara Dean yang juga dirangkul oleh Samu itu tersenyum dengan arah mata menatap Sea.

Cemburu? Wajar bukan? Dean terlihat sangat jelas jika ia memang menyukai Sea sejak dulu. Raga kembali meletakkan foto itu di tempatnya, lalu memilih melihat-lihat kamar untuk menunggu Sea.

Glek! Sea keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sama, rambutnya basah dengan handuk melingkar di kepala.

Raga bergerak cekatan, mendudukkan Sea di karpet bulu, cowok itu duduk di sofa seukuran satu orang, kemudian mengeringkan rambut Sea menggunakan hairdryer.

"Kamu ngapain?" tanya Sea merasa aneh.

"Simulasi kalau udah nikah," Raga masih fokus mengeringkan rambut Sea, diam-diam Sea tersenyum mendengarnya.

"Jauh banget pikiran lo."

"Aku kamu, By!" peringat Raga.

"Iya, Bayik!"

Raga memilihkan baju untuk Sea, menata semua perlengkapan Sea yang harus dibawa, juga berkemas-kemas untuk kegiatan nanti. Aneh, seharusnya Sea yang melakukan itu, tetapi malah Raga yang kerepotan.

"Rempong, Mas." Sea menyangga dagu di telapak tangan sementara sikunya ia tumpukan di sandaran tangan sofa.

"Cepetan ganti!" suruh Raga melempar pakaian yang ia pilih untuk Sea.

"Lo kayak emak-emak mau piknik tau gak?"

"Cepetan ganti, mau gue gantiin?"

"Katanya aku kamu?"

RAGASEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang