35. 10-31 MEANING

80.5K 11.9K 7.9K
                                    

Raga memasuki kamar rawat Melvin, di dalam sana, Melvin terlihat sedang duduk bersandar di ranjang rumah sakit yang sedikit dinaikkan hingga enam puluh derajat.

"Whatsup, Bro?" sapa Melvin lemah, ia tersenyum melihat Raga mendekat.

Raga tampak merasa sangat bersalah, ia tidak dapat mengutarakan kalimat lain selain kata maaf. "Maafin gue, Meng. Gue, gue--"

"Gue udah tau, Oza udah cerita. Itu bukan salah lo, gue juga udah sadar dari awal kalau itu bukan lo."

Raga menoleh ke arah sofa, menatap Oza yang tengah belajar dengan headphone putih bertengger di kepalanya.

Cowok itu memang lebih gila belajar, bukan apa-apa, Oza hanya tipikal orang yang menyukai belajar dan cukup ambisius. Ia bisa saja mendapatkan peringkat satu melebihi Raga. Tetapi, Oza memilih untuk mengalah. Karena bagi Raga, peringkat adalah hidupnya.

"Lo harusnya istirahat, Ga. Lo juga pasien," ujar Oza menurunkan headphone di kepalanya.

Jay yang kini sudah tidak memakai tongkat kaki itu merangkul Raga. "Are you ok?"

"Ok, ok," sambung Veron. "You can you can plab plab with me in the classroom."

"Oke," Jay bersiap-siap bergoyang bersama Veron, tetapi Oza sudah menghentikannya lebih dulu.

"Heh! Di rumah sakit juga! Ada dua pasien--"

"Oke, oke," Jay bergoyang pelan. "O-o oke Oza meong."

Cringe, namun hal itu mampu menghadirkan tawa ke lima anak yang sempat bersitegang selama beberapa hari belakangan.

Bangunnya Melvin seakan-akan menjadi titik pencerah, Raga sangat berharap mereka dapat kembali seperti dulu. Dan malam ini, adalah malam terhangat dimana semua permasalahan mereka seolah terselesaikan.

Raga, Oza, Jay, Meng, dan Veron kembali seperti dulu. Seperti saat-saat dimana mereka tidak memiliki masalah, di saat-saat mereka saling mendukung satu sama lain dan yang pasti saling melengkapi satu sama lain.

Di tengah cerita, candaan, dan obrolan ringan itu, ponsel Raga terus bergetar. Raga memilih keluar dari ruangan Melvin dan mengecek ponselnya.

Lautnya Samu

10-31 (Share loc)
07.49 pm

Anj, Lautnya Samu?! Wtf?!

Ada rasa tidak suka ketika Raga melihat nama kontak Sea, entah mengapa ada sesuatu yang terasa panas di dalam tubuhnya.

10-31 (Share loc. 2)
08.14 pm

"Apaan?" gumam Raga.

Cowok itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku, tangannya bergerak hendak membuka pintu lagi, tetapi terhenti.

Raga kembali mengecek pesan dari Sea, 10-31?

Search...
10-31 meaning(s)...
[Crime in progress domestic disturbance check for local warrants suspicious person]

"Apaan dah, jail banget jadi orang." Raga mengantongi ponselnya lagi, tepat saat suster menyuruh orang-orang keluar agar Melvin dapat beristirahat.

"Ga, lo bakalan tetep di sini--"

Raga pergi begitu saja, mengabaikan Oza, Jay, dan Veron yang menatapnya penuh tanda tanya. "Aga kenapa dah?"

"Lo masih pake seragam pasien, mau kemana heh?" tanya Oza memberikan buku dan headphone pada Jay, lantas mengejar Raga yang berlari menuruni tangga darurat karena lift terlalu lama.

RAGASEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang