"Lama bener,dia naik pesawat atau jalan kaki sih"gerutu seorang pemuda berkaos hitam seraya mengetukkan sepatunya kelantai bandara.Drrt drrt
Pemuda itu dengan malas merogoh saku celananya saat merasakan ponsel yang ia simpan bergetar.
Haekal is calling...
Ia memutar bola mata lalu menekan tombol hijau.
"Jay ayo belajar kelompok!"teriak seseorang diseberang sana membuat pemuda yang dipanggil Jay tersebut menjauhkan ponselnya dari telinga
"Gue nggak bisa,Kal.Lagi jemput sepupu"
"Ya terus apa hubungannya sama belajar kelompok?"
"Ya gue pokoknya nggak bisa.Ini aja dia belom nongol-nongol.Gue bakalan lama telatnya kalo misal kerkom sekarang"balas Jay seraya menatap sekeliling
"Ck...mumpung Minggu padahal"gumam sahabatnya itu
"Lagian masih Selasa jugaan deadline nya..santai kali"
"Yaudah deh,bye bro"
Tuut
Cukup lama ,hingga akhirnya setelah 45 menit duduk diam menunggu ia melihat sesosok pemuda yang ditunggu kehadirannya sedari tadi.
"Nathan!"panggilnya membuat pemuda berkaos garis-garis coklat hitam didepan sana celingukan mencari.
Ia mendengus kesal saat sepupunya itu tidak kunjung melihatnya.
"Rabun apa gimana sih?!segede gaban gini nggak keliatan apa"gerutunya melangkahkan kaki menghampiri sepupunya tersebut.
Plak
"Gila lama banget!lo pake pesawat apa sih!kayak siput!udah hampir 2 jam gue nunggu!"sentak Jay setelah menggeplak lengan Nathan secara tiba-tiba,membuat pemuda itu terkejut menatapnya.
"Ya sorry Jay,tadi sempet ditunda penerbangannya"ujar Nathan setelah meredakan keterkejutannya.
"Cih,banyak alasan lo"
"Btw,lo nggak bawa barang-barang?"tanyanya saat melihat Nathan hanya datang dengan tangan kosong.
"Buat apa kalo ada ini?"ujarnya santai mengangkat ponsel dengan kartu hitam terselip didalam casing beningnya.
"Sombong banget heran"
"Ya kalo emang ada duit mah sombong gapapa"
"Yaampun kamu ini berdosa sekali"ejek Jay membuat Nathan menatapnya aneh
"Ngomong apa sih lo?"
"Orang purbakala mana faham"ucap Jay tidak peduli lalu melangkahkan kaki terlebih dahulu diikuti oleh Nathan.
---
Ceklek
"Ngapain kalian dirumah gue?"protes Jay saat pertama kali membuka pintu utama rumahnya adalah penampakan yang begitu memuakkan.
Sahabat-sahabatnya,tengah bersantai ria dengan tumpukan snack juga deretan soda yang tergeletak dilantai juga meja.
"Ya katanya lo nggak bisa ikut kerja kelompok karena jemput sepupu.Yaudah kita aja yang kesini"jelas seorang pemuda seraya memakan snack rasa coklat ditangannya
"Ya tapi nggak enak sama sepupu gue ogeb!dia baru disini,pasti canggung nanti"tekan Jay berjalan mendekat
"Jangan ngeles ya lo!gue tau cara kerja akal bulus lo"sela seorang perempuan memicingkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihanathan
Teen FictionCompleted✔️✔️ BOOK II Mari kita lihat seberapa berpengaruhnya kedatangan Adiputera Nathananta Zafer dalam kehidupan seorang gadis bernama Aneska Jihana Zaphira.