🌟25🌟

392 68 21
                                    

"Mau?"tawar Jihan menyodorkan strawberry yang sudah ia tusuk dan celupkan ke madu sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau?"tawar Jihan menyodorkan strawberry yang sudah ia tusuk dan celupkan ke madu sebelumnya.

"A-"

"Nathan nggak suka strawberry,Ji"sela Jay yang baru saja datang lalu mendudukan diri disamping Jihan

"Oh?maaf Nat"

Nathan menganggukkan kepalanya kaku sesekali melirik Jay yang fokus menonton tv seraya mengunyah strawberry.

"Teh Jihan,dipanggil nini"panggil Ira dari depan pintu

"Okey,Ra!"

"Kedepan dulu ya"pamit Jihan lalu beranjak dari duduknya.

"Udah cukup bohong nya Nat"ucap Jay membuat Nathan menoleh menatapnya

"Maksudnya?"

Jay menghela nafas lalu duduk menghadap Nathan

"Kita udah terlalu banyak bohong sama Jihan.Jangan ditambahin lagi sama hal lain,walaupun itu cuman hal kecil."

"Pahamkan?"tekan Jay lalu beranjak dari duduknya

"Lo juga bohong kan soal perasaan lo sama Jihan?"langkah Jay terhenti mendengarnya.Pemuda berkaos hitam itu menoleh menatap sepupunya yang kini tengah berjalan pincang mendekatinya.

"Kalo lo nggak ada apa-apa,nggak mungkin lo bohong soal tipe ideal lo.Gue tau Jihan adalah cewek yang paling mendekati tipe lo"

"Gue lakuin itu biar dia jauhin gue.Gue nggak tau kalo dia bakal berubah sebegitunya"elak Jay

"Oya?"

"Hm"

Nathan menunduk terkekeh tipis,lalu ia mendongak menatap sepupunya tersebut.

"Lo bahkan lebih pembohong dari gue.Sejak kapan sih kita jadi setertutup ini ha?"

"Nggak semuanya lo harus tau tentang gue"balas Jay datar lalu berbalik badan menaiki tangga

"Gue udah pernah bilang,jangan ngorbanin diri lo buat siapapun,termasuk gue!"peringat Nathan

"Kalo gitu,lo rela ngelepasin Jihan demi gue?"balas Jay berbalik menatap Nathan

Hening selanjutnya membuat Jay tersenyum miring menatap Nathan

"Enggak kan?yaudah.Biarin gue yang ngalah.Gue cuman nggak mau ngancurin semua rencana mereka,udah itu aja"balas Jay lalu pergi masuk kedalam kamarnya.

Ceklek

Nathan menghela nafas seraya menyugar rambutnya frustasi setelah pintu kamar yang ditempati Jay tertutup.

Beberapa detik kemudian Rendy keluar dari dapur dengan segelas orange jus ditangannya.

Puk puk

"Jay cuman butuh waktu.Menurut gue sih,kalo Jay udah bisa ngalah,sekarang giliran lo yang berjuang.Lo kan tau gimana rules nya sejak awal"ucap Rendy menepuk bahu Nathan lalu mendudukan diri menonton televisi

JihanathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang