Dengan bosan Jihan mengetuk-etukkan kakinya yang terbungkus sepatu putih ke trotoar yang masih tergenang air hujan.
Dia terjebak di sini.Sekarang sudah jam 17:00 dan Jihan masih berdiri memeluk diri sendiri didepan cafe pelangi menunggu hujan reda.
"Ji,neduh sini dulu"ujar seorang wanita yang berdiri didalam toko bunganya.
"Makasih,kak Reina..tapi Jihan disini aja sekalian nunggu angkot"tolak Jihan
"Udah sejam kamu disitu..dingin Ji"bujuk Reina sekali lagi.
"Jihan"
Jihan yang hendak membalas Reina terhenti saat seseorang memanggilnya membuat Jihan berbalik badan.
"Maaf saya telat,tadi lupa tanya jam berapa jadi gini deh"ujar Nathan yang berdiri dihadapan Jihan dengan hodie hitam dipadukan jeans biru muda yang sudah agak basah karena terkena hujan.
"Gapapa,maaf banget karna gue lo jadi basah-basah gini"
"Pasti dimaafin,tapi ini bukan salah kamu"balas Nathan
Jihan terdiam mendengarnya.Cara Nathan menjawab benar-benar berbeda dari yang lain.Ini memang karna Nathan belum lancar kosa kata Indonesia atau memang cara bicaranya seperti ini?
"Hey...kenapa?"Nathan melambaikan tangannya menyadarkan lamunan Jihan
"O-oh gapapa...omong-omong..cafenya udah tutup,Nat hehe"cengir Jihan setelah melirik pintu cafe dengan papan bertuliskan 'close'
"Ehm...traktir apa ya?"gumam Jihan menatap jalan raya yang sepi
"Enggak usah gapapa,saya bener-bener nggak masalah kok soal makalah tadi malem"balas Nathan membuat Jihan menatapnya tidak setuju
"Ini bukan karna itu.Kan gue udah bilang,gue nggak bisa idup tenang kalo masih utang budi gini"tekan Jihan menatap Nathan gemas.
"Yaudah iya..suka-suka kamu.Saya ikut aja"balas Nathan tersenyum kemudian sedikit merapatkan dirinya pada dinding cafe karena air hujan masih bisa mengenai tubuhnya tadi.
"Nah gitu dong!"
Selanjutnya mereka hanya diam.Dengan Jihan yang masih berfikir keras akan mengajak Nathan makan dimana dan Nathan yang sibuk menatap gadis berhodie putih oversize tersebut.
"Aha!...perut lo alergi makan warung pinggir jalan nggak?"tanya Jihan mendongak menatap Nathan
"Enggak..mau kesana?"Jihan tersenyum senang seraya mengangguk.
"Tunggu bentar kalo gitu ya?!"Jihan segera berlari menerobos hujan entah kemana
"JIHAN!JANGAN UJAN-UJANAN!"teriak Nathan menatap khawatir Jihan yang semakin menjauh
"DEKET KOK!TUNGGU YA!"balas Jihan berteriak lalu Nathan lihat gadis itu berbelok masuk kedalam toko,yang ia sendiri tidak tahu menjual apa.
"Pacarnya Jihan ya?"tanya Reina membuat Nathan sedikit terkejut karena baru menyadari ada orang lain selain dirinya dan Jihan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihanathan
Ficção AdolescenteCompleted✔️✔️ BOOK II Mari kita lihat seberapa berpengaruhnya kedatangan Adiputera Nathananta Zafer dalam kehidupan seorang gadis bernama Aneska Jihana Zaphira.