Brak
"Haekal goblok!kalo nggak bisa bawa motor nggak usah sok-sokan!"bentak Jihan yang baru saja membuka pintu ruang inap kasar seraya sesenggukan.
Sedangkan Haekal yang terduduk di ranjang pesakitannya hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya agar Jihan mendekat.
"Sini,gue nggak papa"ujar Haekal lembut membuat Jihan dengan pelan mendekati dirinya
Grep
"Gue nggak papa...bener-bener nggak papa"bisik Haekal memeluk tubuh Jihan membuat gadis itu kembali menangis dengan tubuh yang bergetar hebat
"Sttt...i'm okey"bisiknya lagi mengusap punggung Jihan mencoba untuk menenangkan
Rea beranjak dari duduknya lalu mendekati Haekal dan Jihan.
Ia membuka sebungkus obat lalu memasukkannya ke dalam gelas berisi air putih
"Ji,minum dulu"ucap Rea
"G-gue tau apa yang lo kasih"balas Jihan masih memeluk Haekal erat
Ceklek
"Kita-"ucapan Jevan yang baru saja membuka pintu terhenti saat melihat Jihan sudah berada di ruang inap Haekal.
Mereka bertiga..Jevan,Nathan dan Rendy tadi memutuskan untuk menjemput Jihan di arena balap tapi sesampainya disana mereka tidak menemukannya.
Jevan tau lewat GPS ponsel Jihan yang tidak pernah dimatikan gadis tersebut
"Ini cuman air putih biasa Ji"ucap Rea lembut
"Gue tau apa yang lo masukin!gue nggak mau tidur!"bentak Jihan menatap Rea tajam
Jay yang melihatnya pun bergegas mendekat.
"Yaudah minum ini,tenggorokan lo pasti sakit kan?"ucap Jay mengangkat cup berisi es lemon ditangannya
Jihan menatap diam Jay dengan nafas yang masih tersengal-sengal dan tangan bergetar mencengkram erat pinggiran ranjang.
"Gue minta maaf soal tadi siang,bener-bener minta maaf.Diminum ya?"ucap Jay mengusap pipi Jihan yang basah lalu menyodorkan sedotan itu kedepan bibir Jihan
"Diminum atau gue marah sama lo"ucap Haekal membuat Jihan langsung meminum es lemon tersebut.
Beberapa teguk lalu menyudahinya.
"Sini.."Haekal menarik Jihan kedalam pelukannya kembali
"Gue gapapa,cuman lecet-lecet kecil"bisik Haekal mengusap pelipis Jihan
"Mulai besok ...Jevan yang bakal jemput lo"ucap Jihan lebih tenang seraya menahan kantuk yang tiba-tiba menyerang
"Iya"ucap Haekal lalu menundukan diri.Ia tersenyum tipis saat melihat Jihan sudah tertidur dengan nafas yang teratur
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihanathan
Fiksi RemajaCompleted✔️✔️ BOOK II Mari kita lihat seberapa berpengaruhnya kedatangan Adiputera Nathananta Zafer dalam kehidupan seorang gadis bernama Aneska Jihana Zaphira.