Brain Notes - [31]

617 108 6
                                    

-📓-

"Woi Ding! Dari tadi diem mulu?" teriak Darma membuat Gading yang duduk sedikit jauh dari mereka menoleh cuek.

Kris mendelik tajam sementara Pandu segera mendekatkan bibirnya pada teman tak pekanya itu. "Lo gila? Ceweknya Gading lagi kena kasus, makanya doi diem aja dari tadi."

Darma mengerjap bingung. "Hah? Kasus apaan?" bisik cowok itu balik.

Kali ini Pandu yang tampak bingung. "Lo gak tahu? Padahal hari ini gosipnya udah nyebar ke satu sekolah."

Darma buru-buru menoyor kepala Pandu. "Ck! Gue kan hari ini gak masuk."

Pandu menepuk jidatnya. "Oiya anjir! Gue lupa. Lo bolos kan?"

Darma menatap Pandu nyalang. "Gue gak bolos ya! Gue ijin kecapekan---ck, lupakan, jadi gosip apaan?" tanya Darma lagi masih penasaran.

"Ceweknya si Windy itu kena skors tiga minggu dari sekoah," jawab Pandu dengan suara lirih. Takut Gading yang ada di pojok mendengar suaranya.

"HAH KOK BISA?!"

Pandu menggeplak kepala Darma membuat cowok itu mengaduh. "Bangsat! Kira-kira donk lo. Sakit banget anjir!"

Melihat beberapa anak bola memperhatikan mereka membuat Pandu cengengesan. Ketika mereka sudah tak diperhatikan lagi, Pandu melirik Darma ganas. "Mulut lo jangan kenceng-kenceng bego. Masalahnya ini sensitif! Windy kena skors karna ketahuan jadi cewek yang suka ngelayani om-om."

Mulut Darma menganga. Cowok itu menggerakkan bibirnya tanpa suara. Gilaaaaa!

Kris yang diam-diam mendengar bisikan dua temannya itu hanya bisa mendesah. Cowok itu melirik Gading yang hanya duduk dalam diam menunggu dimulainya sesi latihan sore ini. Entah apa yang sedang dipikirkan Gading.

"Gak enaknya tanding di kota sendiri ya gini, sekolah tetep aja masuk," gerutu Pandu yang sudah mengganti topik pembicaraan.

"Bener banget! Gue denger-denger wakil dari provinsi lain pada nginep di hotel, anjay lah iri gua." Darma menimpali dengan kesal.

Kris mendengus. "Bisa diem gak lo berdua? Entar kepsek denger omongan lo."

"Kep---hah kepsek?"

Kris menunjuk ujung lapangan dengan dagunya. Membuat teman-temannya yang lain segera menoleh.

Gading yang sedari tadi diam juga ikut menoleh.

"Anjir, ngapain kepsek kemari?"

"Kayaknya bawa makanan deh, tuh lihat!"

Dari kejauhan mereka bisa melihat Pak Setyo membawa dua kantong kresek besar dan menyerahkannya pada Pak Gandi.

Menit berikutnya, Kepala Sekolah dan Pelatih itu melangkah mendekat ke arah anggota tim bola.

"Anak-anak cepet berbaris!"

Sesuai intruksi dari pelatih seluruh siswa yang bergabung di tim sepak bola segera berbaris rapi.

"Hari ini kita kedatangan Kepala Sekolah kita dan beliau membawa burger untuk kalian!"

Sorakan segera memenuhi lapangan. Mereka semua tampak semakin semangat, kecuali Gading. Cowok itu hanya menatap datar Kepala Sekolah yang berdiri tepat di samping Pak Gandi.

Brain NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang