Brain Notes - [28]

658 116 7
                                    

-📓-

Kegiatan Windy dalam minggu ini benar-benar padat. Pagi sekolah, sepulang sekolah mengunjungi Mama, sore terkadang membantu Gading belajar, dan malam kerja. Setiap hari berputar seperti itu. Namun, Windy menjalani semuanya dengan suka cita. Apalagi, sejak tiga hari lalu, Alika dan teman-temannya sama sekali tidak mengganggunya lagi. Benar kan? Mereka akan lelah sendiri.

Windy mengecek ponselnya saat terdengar bunyi notifikasi.

Gading♥️
Ish kesel sama Mama!
Masa nyuruh gue bantuin Gathan ngerjain tugas!
Jadi gak bisa nganterin lo😭

Lo harus bantuin adek lo sekali-kali!
Lagian gue gakpapa berangkat sendiri, biasanya juga sendiri

Setelah membalas Gading, dan mengubah ponsel ke mode hening, Windy memasukkan lagi ponselnya ke tas. Malam ini, Windy akan menemui client barunya di Kafe Felos yang terletak di pusat kota. Tepat pukul setengah tujuh malam, ia melangkah masuk ke dalam. Hari selasa keadaan kafe tidak terlalu ramai. Hanya ada tiga hingga lima pengunjung yang datang.

Seorang cowok dengan kaca mata besar melambai pada Windy begitu ia masuk.

"Elle kan?"

Windy mengangguk lalu segera duduk.

"Mmm ... gue baru pertama pakek Brain Notes. Apa yang bisa lo lakuin buat gue?"

Windy mulai menjelaskan apa saja yang bisa ia lakukan mulai dari mengerjakan tugas, memberikan soal-soal latihan yang akan keluar di ujian, hingga kisi-kisi dan rangkuman materi.

Si cowok berkaca mata itu mengangguk. "Oke, sebenarnya besok gue ada ulangan Fisika. Lo bisa bantu?"

"Bab apa?" tanya Windy balik.

"Bab Induksi Elektromagnetik."

Windy menatap si client. "Lo kelas dua belas?"

Dia mengangguk. "Lo kelas berapa?"

"Kelas sebelas."

"Jadi lo gak bisa?" tanya si cowok gak yakin.

Windy tersenyum tipis. "Bisa, tadi gue justru mikir lo udah kuliah."

Si cowok terbahak. "Emang sih, badan gue besar dan muka gue udah kayak om-om."

Windy meringis. Detik berikutnya dilewati dengan keheningan. Dengan bantuan file khusus di Brain Notes, Windy segera membuat kisi-kisi dan latihan soal yang akan keluar di ulangan cowok itu besok.

Mendadak Windy mendengar suara ringisan. Cewek itu segera mendongak dan mendapati clientnya meringis sambil memegang perut.

"Lo kenapa?"

Si cowok yang masih meringis menggeleng. "Gak tahu, tiba-tiba sakit banget ... kayaknya penyakit gue kambuh deh."

Mata Windy membelalak. "Kambuh? T-trus g-gimana?" tanyanya panik.

"L-lo bisa pesenin gue grabcar gak? K-kayaknya g-gue harus p-pulang."

Windy segera mengeluarkan ponselnya. Tidak menunggu waktu lama grabcar itu datang. Windy segera memapah si cowok keluar kafe dibantu dengan salah satu pegawai di sana.

Brain NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang