-📓-
Babak penyisihan telah selesai. Ke-empat grub sudah selesai melaksanakan seluruh pertandingan. Setelah ini masing-masing juara dan runner up grub akan diundi untuk menentukan musuh di perempat final.
Anggota tim sepak bola Samapta akan dikarantina di hotel. Mereka tidak diperbolehkan keluar sampai pertandingan selesai.
Saat ini Windy berada di rumah Gading. Seluruh keluarga Prakasa menyiapkan perlengkapan keberangkatan Gading menuju hotel yang berlokasi dekat dengan stadion.
"Gue bakalan kangen sama lo," ucap Gading saat seluruh keluarga lain masuk ke dalam rumah. Di teras hanya ada dirinya dan Windy.
Windy terkekeh. "Kan masih bisa vidcall ..."
"Tetep aja, gue gak bisa ketemu langsung sama---"
"Jangan ngerengek, Ding. Kan anggota keluarga bisa jenguk kamu kalau lagi free latihan," ucap Tante Lisa yang keluar dari dalam.
Windy segera menghampiri Tante Lisa dan membantu membawa dua kardus di tangan wanita itu.
"Astaga, Ma! Gading harus bawa semua itu?" tanya Gading sambil melongo. "Kan Gading cuma satu minggu di sana. Gak usah bawa banyak-banyak lah ..."
Lisa menggerakan telunjuknya ke kanan dan kiri. "Ets, gak bisa donk. Di dalem ada banyak makanan buat bikin tubuh kamu sehat selama di sana. Ada minuman sereal, vitamin, beras---"
"Maaa!" Gading menatap Mamanya sebal. "Ngapain bawa beras sih, Ma? Di sana kan ada jatah makan buat Gading."
Windy tertawa di tempatnya.
"Oh, iya juga ya?" Lisa menatap dua kardus itu lalu memilih satu kardus yang kecil. "Yaudah, kamu bawa yang ini aja, oke?"
Gading mengangguk-angguk. "Baiklah ..."
Windy masih tertawa di tempatnya. Lalu Galang turun dari tangga sambil membawa kunci mobil. Ngomong-ngomong Om Guntur belum pulang dari kantor dan Gathan juga masih di sekolah. Jadi Kak Galang yang sedang tidak ada kelas di kampus akan mengantar Gading.
"Aduh, Win ... kamu jadi harus bolos ya?" ucap Lisa lalu beralih menatap putra keduanya dengan kesal. "Kamu pasti yang maksa Windy buat bolos, iya kan?"
Windy mendadak merasa tak enak. Cewek itu menatap Gading, tapi cowoknya malah menggeleng. Windy heran, kenapa Gading tidak jujur saja pada Tante Lisa kalau ia sedang diskors.
"Ck! Windy kan pacar Gading, makanya harus ikut nganterin Gading---"
"Norak lo!" potong Galang sambil menatap adiknya bosan.
Gading menatap kakaknya tajam. "Apa lo, hah? Iri?"
Lisa menghela. "Jangan mulai ya kalian? Sekarang udah jam sepuluh. Ayo berangkat," ucap Lisa lalu masuk ke jok depan bersama Galang yang menyetir. Sementara Gading dan Windy duduk di tengah.
"Mama gak duduk di tengah aja?" tanya Galang setelah menyalakan mobil.
Lisa mengernyit. "Kenapa? Mama mau nemenin kamu di depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brain Notes
Teen FictionWindy berhasil keluar dari jurang kemiskinan setelah menjadi tentor di sebuah lembaga bimbingan belajar misterius bernama Brain Notes. Hingga suatu hari, cowok yang selalu memenuhi hati Windy sejak pertama ia masuk menjadi siswa SMA Samapta, tiba-ti...