"Gan, ngapain lo?"Gani, menoleh saat seseorang menepuk bahunya.
"Lagi liatin siapa?"
"Ga ada." Tanpa menyapa apapun lagi, Gani pergi dari sana. Melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Cowo yang semula menepuk bahu Gani itu hanya mengedikkan bahunya lalu ikut berjalan di belakang tubuh Si Cowo Cuek tersebut.
Gani menghela nafasnya, merasa malu karena dirinya baru saja tercyduk sedang memperhatikan Uwi
"lagian kenapa gue malah liatin tu cewe."
"... Kalo di liat-liat senyumnya manis juga," lanjutnya.
***
Ivan mengurut pelipisnya, merasa pusing karena para cewe di sekelilingnya masih terus menanyainya dan mengajaknya bicara, seolah dirinya tak boleh pergi. Bahkan selama jam pelajaran, cewe-cewe itu terus bertanya materi pada Ivan, dengan alasan tak paham dengan apa yang guru mereka berikan.
Tadi seneng, sekarang pusing.
"Ayanggg!"
Semua orang disana menoleh ke arah Uwi yang berdiri di atas kursi. Ia kesal karena Ivan terus saja bersama para ciwi-ciwi gatel itu. Padahal kan ini sudah waktunya istirahat.
"Udah dong selingkuh nya, Ayang. Aku jadi di anggurin kan." Uwi melompat dari kursinya, menarik tangan Ivan dan merangkul mesra sang sahabat.
"Ayo ke kantin." Uwi menatap sinis cewe-cewe itu. "Bye!" Seraya mengibaskan rambutnya, Uwi menarik Ivan pergi dari sana.
"Ngeselin banget sih. Emang dia siapanya Ivan. Centil banget, deh." kata salah satu di antara kumpulan cewe itu.
Ivan sepanjang jalan hanya menatap aneh ke arah Uwi yang tersenyum senang seraya merangkul lengannya.
"Lo sakit?"
"Hah?"
"Lo kesurupan?"
"Apa si, Van!"
"Aneh banget. Mana manggil gue Ayang. Dih, apa banget."
Uwi melepaskan genggamannya. Menunjuk tepat ke wajah Ivan dengan jari telunjuknya. "Ga tau diri, harusnya lo makasih ke gue. Berkat gue, lo lepas dari para cewe kegatelan itu, huh!"
Ivan menyeringai lalu mencubit hidung Uwi.
"Cemburu, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IVANDER
Teen Fiction"Gue akan tetap berada di samping lo, entah itu sebagai seorang sahabat, atau sebagain Ivan yang cinta sama lo." Memasuki masa SMA, yang katanya 'Masa Paling Indah' itu justru menjadi perjalanan pahit bagi Ivander dan Ruwina.Tumbuh dewasa, tak membu...