IVANDER - 21. Rooftop

61 8 1
                                    


Ivan tertawa kecil, mengelus anak rambut milik Uwi yang terjatuh menutupi sebagain wajahnya yang tengah tertidur dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ivan tertawa kecil, mengelus anak rambut milik Uwi yang terjatuh menutupi sebagain wajahnya yang tengah tertidur dengan tenang.

"Lo kecapean kayaknya, apa karena ga ada gue yang nemenin lo di sekolah?"

Lucu sekali ketika sahabatnya ini tertidur. Sikap harimau nya tiba-tiba lenyap begitu saja. Saat Uwi terlelap, dia hanya akan terlihat seperti cewe polos nan kalem. Menggemaskan sekali bukan? Dan Ivan adalah orang beruntung yang bisa menikmati keindahan rupa putri tidur ini setiap saat nya.

"Tidur nyenyak, Wi." Ivan menarik selimut sebatas dada Uwi, mengelus pipi itu dengan hati-hati. "Good night."

Chup!

Satu kecupan mendarat di kening Uwi dengan mulus, menyalurkan kasih sayang yang begitu tulus.

Setelahnya, Ivan merebahkan diri, ikut menyelimuti tubuhnya agar merasa hangat. Kondisi kesehatannya sama sekali tidak membaik, mungkin besok juga ia masih belum bisa masuk sekolah.

Dan lagi, ia harus bisa menahan diri untuk tidak Over Protective pada Uwi. Meksipun nyatanya ia khawatir jika harus membiarkan Uwi bersekolah tanpanya. Apalagi ada Geng A4 yang bisa saja mendekati Uwi dan macam-macam pada cewe itu.





Malam ini, biarkan Ivan beristirahat, menenangkan diri dari rasa khawatirnya agar demamnya bisa cepat pergi.

***

Pagi hari ini, Uwi berangkat di antar Ayah nya, karena sekalian pria itu pergi ke kantornya.

"Dadah, Ayah!"

Mobil Sedan putih itu menjauh dari pandangan Uwi. Membuat cewe itu kini berlari masuk kedalam sekolahnya.

Di depan sana, dia bisa melihat punggung cowo yang tampak familiar. Dia berjalan sendirian di tengah banyaknya murid yang tertawa bersama teman-temannya.

"Kak Gani!"

Cowo itu menoleh, sempat terkejut saat melihat Uwi berjalan ke arahnya.

"Uwi?"

"Pagi, Kak!"

"Pagi."

"Kakak sendirian aja."

Terlihat aneh bukan saat Uwi tiba-tiba menjadi cewe Soft seperti ini. Dan sepertinya ini hanya berlaku pada Gani.

Kenapa? Karena Uwi tak mungkin tak tahu diri dengan terus berlaku tak sopan pada kakak kelas yang kini sudah menjadi temannya itu. Terlebih, Gani sudah memberinya kepahaman tentang sedikit peraturan disini.

IVANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang