(SEMI ADULT 18+)
"Sayang, bilang sama aku kalo kamu gak tau soal pernikahan aku dan Aneta. Bilang sama aku kalo kamu masih ada rasa dan hubungan kita masih bisa diteruskan," Kenneth menatap Sara nanar, ia berharap Sara menggelengkan kepalanya dan be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apalagi salam pembuka dari aku selain nyuruh kalian VOTE dulu sebelum baca😚🤣
Hope u guys enakeun reading Kenneta🖤
● ● ● ● ●
~¤~
"Ma, Ken gak datang ke rumah buat jemput aku ya?"
"Ada. Tapi dia justru bilang sama Mama buat gak bangunin kamu."
"Kenapa gak bangunin aku?" tanya Aneta heran, ia menuruni anak tangga untuk lebih mendekat ke arah Mamanya.
"Katanya hari ini gak belajar, jadi kamu gak diharuskan masuk sekolah juga."
"Kenneth bilang gitu sama Mama?" lagi, Aneta mencoba memastikan.
"Iya," tegas Evelyn menatap puterinya.
Aneta langsung beranjak kembali ke kamarnya dengan pekikan senang. Entah apa yang membuat gadis 17 tahun itu girang. Evelyn hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sesampainya di dalam kamar Aneta menatap pantulan dirinya di cermin. Bekas tamparan Davina sudah menghilang sepenuhnya. Itu pasti karena Kenneth yang mengompres pipinya ketika ia tidur.
Lelaki itu juga yang memindahkan Aneta dari sofa ke kasurnya. Kenneth melakukan banyak hal baik tadi malam.
Hal itu membuat Aneta ingin membalasnya, hari ini ia akan memberikan hadiah kecil untuk Kenneth.
Ponselnya yang ditaruh di atas meja nakas segera ia ambil. "Fay, lo udah di sekolah?"
"Belum anjir ya kali gue jam segini udah masuk kelas. Mandi juga belum."
"Bagus. Cuman lo doang diantara temen kita yang gue tau suka telat," kekeh Aneta.
"Lo mau ngajak gue kemana bego? Gue cuman suka telat aja bukan suka bolos," suara Faye terdengar mengingatkan.
"Cowok gue baik banget semaleman tadi. Gue mau kasih dia hadiah."
Hening
"Mulai gak waras ya lo? Tumben lo mau direpotin urusan sepele? Lagian cowok-cowok lo yang lain juga pada baik kan? Atau lo mau bikin pesta perayaan karena semua cowok lo baik di waktu yang sama?"Tebak Faye.
Aneta mendengus, memang Faye dan kelima temannya yang lain sudah sangat memahami tabiat Aneta karena mereka sudah bersama-sama selama 2 tahun sebelum Aneta memutuskan untuk pindah.
"Kali ini beda bangsat. Gue udah putusin juga semua cowok-cowok gue."
"Demi dia?"
"Ya kali gak gue putusin, dia cowok yang dijodohin Nyokap Bokap gue."