KENNETA {4}

377 101 39
                                    

👉🏻 JANGAN PELIT VOMMENT NYA YAA HOHO👈🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👉🏻 JANGAN PELIT VOMMENT NYA YAA HOHO👈🏻





~¤~

Jam 11 malam, Aneta baru saja sampai setelah diantar Kenneth ke rumahnya.

Tapi semua orang rumahnya sudah tertidur terkecuali Om Jo, ia memang disuruh untuk menunggu puteri keluarga Carlos sampai pulang ke rumahnya.

"Gue balik sekarang."

Cup

"Sampai besok Ketos galak," kekeh Aneta seraya menutup pintu rumahnya dan tidak lagi melihat ekspresi Kenneth.

Mulai dari saat malam ini ke depan mungkin sikap Kenneth akan lebih melunak. Bagaimanapun malam ini sudah membuat Kenneth dan Aneta saling terhubung secara emosi.

Kenneth memutuskan segera kembali ke rumahnya. Hanya butuh 40 menit saja jarak dari rumah Aneta ke rumahnya.

Dan kini lelaki itu sudah sampai. Ada Samuel yang tengah berdiri di ambang pintu dengan menyilangkan tangan, pria tersebut terlihat sedang menunggu putera semata wayangnya untuk mendekat.

"Habis darimana saja kamu?"

"Abis kencan sama Aneta."

"Benarkah?"

"Iya. Tanya aja sama anaknya kalo Papah gak percaya."

"Apa kamu sekarang udah suka sama dia?"

Kenneth menggeleng. Ia tahu perasaannya dengan baik, Kenneth masih menaruh hati pada mantan terakhirnya, Sara.

"Lalu kenapa kamu berkencan sama dia kalo kamu belum suka sama Aneta?"

"Karena aku gak suka jadi aku harus membiasakan diri. Bukannya gitu ya Pah?"

Balas Kenneth yang kini tengah menaiki anak tangga yang menghubungkan ke salah satu ruangan pribadinya.

"Ken, Papah ingin bicara sama kamu sebentar."

"Aku ngantuk Pah, besok masih harus masuk sekolah."

"Sebentar saja, kemari."

Mau tidak mau akhirnya Kenneth kembali memutar badan dan melangkah menuju ke arah Papahnya yang berada di ruang tengah. Pria tersebut baru selesai mengunci pintu utama rumah mereka.

"Ada apa Pah?"

"Duduk depan Papah."

Kenneth mengangguk pelan, ia lalu mengambil tempat duduk berhadapan dengan Papahnya.

"Apalagi yang kamu lakukan selain berkencan?"

"Gak ada. Kita hanya pergi ke bioskop dan makan. Udah."

KennetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang