KENNETA {8}

267 95 13
                                    

Buat yg suka jangan lupa vote nya😚 buat yg ga suka, ko bisa diikutin tapi males voteeee?😂Hope u guys enjoy reading Kenneta🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yg suka jangan lupa vote nya😚 buat yg ga suka, ko bisa diikutin tapi males voteeee?😂
Hope u guys enjoy reading Kenneta🖤





~¤~

"Eh, Kenneth. Tumben datang ke rumah tiba-tiba," sambut Evelyn sembari ia mempersilahkan calon menantunya itu untuk masuk ke dalam.

Kenneth tersenyum menatap sang calon mertua. "Kebetulan Ken ada keperluan sama Aneta. Dia gak lagi keluar kan, Tan?"

Evelyn menggeleng. "Nggak kok. Padahal gak kemana-mana, tapi tadi Tante liat dia pulang ke rumah abis dandan gitu."

"Dandan?"

"Iya."

"Boleh Ken ke kamarnya Tante?"

"Ke kamarnya aja. Paling dia masih tidur siang."

Kenneth mengangguk paham, ia langsung bergegas menaiki anak tangga yang menghubungkan pada kamar Aneta di lantai 2.

Kriet

Benar apa yang Evelyn katakan. Kenneth melihat Aneta dengan raut wajah polosnya tengah terlelap, nafasnya terdengar beraturan.

Pipinya yang ditampar tadi, ia tutupi dengan polesan makeup hingga tidak tampak. Ada rasa bersalah mencubit perasaan Kenneth sehingga tanpa sadar ia sudah mendekat dan berdiri tepat di samping Aneta.

"Ken," gumam gadis yang tengah tidur nyenyak itu secara tiba-tiba hingga Kenneth terkejut menatapnya.

"Lo tau gue ke sini?"

"Hm. Parfum yang lo pake."

Kenneth mencium bajunya sendiri, ia memang selalu mengenakan parfum saat ia berencana pergi kemana pun. Yang penting hal itu membuat ia keluar dari kamarnya.

"Jam berapa lo ke sini?"

"Baru," gumam Kenneth sembari ia menyimpan jinjingan berisi makanan yang sudah ia beli dari mini market.

Aneta merentangkan kedua tangan lalu mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk, ia berhadapan langsung dengan Kenneth. "Apa ini?"

"Makanan."

"Buat gue?"

"Siapa lagi?"

Mendengar Kenneth yang menjawab pertanyaan konyolnya meski dengan nada yang ketus, Aneta tertawa geli. "Jadi, ada perlu apa lo ke sini?"

KennetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang