Bagian 7

83.3K 7.9K 101
                                    

Pagi harinya, seorang gadis terbangun dari tidurnya. Lia, gadis itu segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya

Setelah selesai dia melihat ke arah jam yang ternyata sudah pukul 07.15 yang artinya 15 menit lagi dia masuk sekolah

"Sialan, kok gaada yang bangunin gue sekolah sih, jahat banget" gerutu Lia

Saat sampai di bawah ternyata sudah tidak ada orang

"Bibi" panggil Lia kepada salah satu pelayan yang bekerja di mansion Anggara

"Iya non, ada yang bisa bibi bantu?" Tanya pelayan tersebut yang bernama sari

"Semuanya udah pada pergi ya? Kok tadi Lia ga di bangunin?" Tanya Lia sambil melipat kedua tangannya di dada dan mengerucutkan bibirnya

Semua pekerja yang melihat itupun mengepalkan tangan mereka untuk menahan agar tidak mencubit pipi sang nona muda

"Nyonya tadi udah bangunin, tapi non Lia ga bangun bangun, jadi nyonya biarin non Lia tidur karena non Lia keliatan pules tidurnya" jawab sari sambil mengalihkan pandangannya agar tidak melihat nona imutnya

"Yaudah deh kalo gitu Lia berangkat, nanti Lia sarapan di kantin aja, dadah bibi" pamit Lia sambil melambaikan tangan

"Hati hati non" teriak bi sari ketika Lia sudah hilang di balik pintu

"Kalo nona nya seperti nona Lia, mana tega saya menyakitinya, tapi kalo gak dilakukan nasib keluarga saya akan terancam" cicit seorang pelayan sambil memandang punggung Lia yang lama kelamaan hilang di telan pintu

Transmigrasi figuran

Di perjalanan, Lia mengingat bahwa hari ini adalah hari pertama novel di mulai yang artinya hari ini protagonis pria dan protagonis wanita akan di hukum karena sama sama terlambat

'ada untungnya juga gue telat, itu artinya gue bisa ngehalangin kedekatan mereka' batin Lia bersmirk didalam hati, tapi aslinya dia hanya menampilkan wajah polosnya

Untuk antagonis wanita, dia tidak bersekolah sampai satu bulan kedepan karena sedang berlibur dengan keluarganya, makanya di novel ketika dia kembali sekolah, dia baru mengetahui bahwa Al dan Ica dekat ketika mereka berdua sudah memiliki rasa satu sama lain

Setelah sampai di sekolah, ternyata gerbang sudah di tutup dan ada seorang guru lelaki yang sedang bersedekap dada di depan gerbang

'serem amat tu guru' batin Lia sambil melangkahkan kakinya keluar dari mobil

"P-pagi pak" sapa Lia sambil memainkan jarinya

"Pagi" singkat guru itu, padahal di hatinya 'yaampun lucunya, kalo saya angkat jadi anak saya dia mau ga ya' batin guru tersebut sambil melirik name tag Lia

Amelia Putri Anggara

'sebelum saya angkat jadi anak, sepertinya kepala saya duluan yang terpisah dari tubuh saya' batin guru tersebut ketika melihat marga Lia

Keluarga Anggara memang terkenal akan kebengisannya kepada para musuh maupun kepada orang yang mengganggu ketenangan keluarganya

"Kenapa terlambat apakah kamu tidak tahu aturan di sekolah ini?" Lanjut guru tersebut, meskipun Lia dari keluarga Anggara, jika dia melanggar aturan maka harus tetap di hukum

"Maaf pak, tadi Lia bangunnya kesiangan" jawab Lia dengan pelan bahkan hampir berbisik

"Huft, yasudah kamu pergi kelapangan dan hormat di depan bendera sampai jam istirahat" ucap guru tersebut, sebenarnya guru itupun tidak tega, tapi yang namanya aturan tetap harus di taati

"Baik pak" lesu Lia sambil melangkahkan kakinya kelapangan, padahal 'bebep Al, im comingggg' batin Lia kegirangan













Makasih yang udah vote
Yang belum vote, boleh dong vote dulu
Salam sayang dari Putri ❤️

Transmigrasi Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang