Bagian 27

43.6K 4.6K 244
                                    

Happy reading



Pagi harinya, Lia terbangun dari tidurnya. Hari ini dia izin sekolah karena ingin merayakan ulang tahun Arka.

Matanya mulai terbuka, pandangan yang pertama kali dia lihat adalah dada bidang seseorang yang terbalut kaos berwarna abu abu

Dia mendongak dan mendapati abangnya yang masih tertidur. Tangannya terangkat untuk mengelus pelan rahang tegas abangnya

'ganteng banget, kalo bukan Abang udah gue pacarin' batin Lia, lalu tiba tiba Alvian yang sedang melambaikan tangannya lewat di pikiran Lia, membuat lamunan Lia buyar

'mikir apasih gue' lanjut Lia sambil menggelengkan kepalanya

Tangannya yang masih berada di rahang abangnya dia gunakan untuk menjepit hidung mancung arka

Arka yang kesulitan bernafas pun akhirnya membuka matanya dan melihat adiknya yang sedang tersenyum lebar

"Abang ga bisa nafas dek" ucap arka serak sambil melepaskan tangan adiknya yang berada di hidungnya

"Sorry Abang, Lia mau mandi" ucap Lia menatap abangnya

Arka mengerutkan keningnya "terus kenapa bilang ke Abang? Yaudah sana mandi" ucap arka yang bingung

"Oohh atau kamu mau Abang mandiin?" Lanjut arka tersenyum miring

Puk

Lia menabok pelan muka abangnya "gimana Lia mau mandi kalo tangan Abang meluk erat kaya gini" ucap Lia menunjuk tangan arka yang sedang memeluk erat pinggangnya

Arka pun melepaskan dekapannya "hehe, Abang ga nyadar" ucap arka

Lia pun beranjak dari tempat tidur Arka dan menuju ke kamarnya sendiri

Saat di depan pintu, Lia berbalik menatap arka yang sedang menatapnya sambil menaikkan sebelah alisnya

"Abang juga mandi, abis itu langsung turun ke bawah" ucap Lia lalu berlalu

Arka pun pergi ke kamar mandi dan melakukan ritual paginya

Transmigrasi figuran

Keluarga Anggara kini berkumpul di meja makan, mereka sedang melakukan sarapan dengan hening

"Kita mau kemana?" Tanya Gita di tengah tengah sarapannya

"Arka maunya kemana? Kan dia yang ultah" ucap Hendra santai

"Kita di rumah aja, ngumpul di taman belakang sambil bakar bakar kayanya enak" balas arka

"Bakar rumah maksudnya?" Tanya Hendra menatap putranya tidak percaya

"Ck, males ngomong sama yang udah tua" sinis arka melanjutkan sarapannya

"Heh enak aja, gini gini Daddy masih kuat olahraga di ranjang" bisik Hendra ke arah arka

Arka menatap tidak percaya daddynya

"Ajarin dong" balas arka berbisik ke arah Hendra

"Gampang, kamu masih muda pasti tenagamu lebih kuat dari Daddy, lagian gausah di ranjang, di lantai aja" ucap Hendra santai masih sambil berbisik

Transmigrasi Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang