Bagian 15

72.6K 6.7K 107
                                    

Happy reading

Ica yang merasa terpojok pun tidak putus asa, dia tetap melanjutkan dramanya

"Tapi Lia juga ga nyangkal kan sama omongannya Ica, berarti itu semua bener dong" ucap Ica sambil mengepalkan tangannya dan mencoba untuk tidak gugup. Tapi itu percuma karena sekarang kakinya sedang gemetaran

"Shut up bitch" ucap Alvian dingin lalu pergi, sebelum itu dia menarik lembut tangan Lia agar mengikutinya menuju rooftop

"Sekali lagi Lo gangguin Lia, abis Lo di tangan gue" ucap arka lalu pergi menyusul adiknya dan Alvian

"Mending Lo berhenti deh buat ngedrama kalo cuman mau dilirik Alvian, karena dia gaakan Sudi buat ngelirik cewe modelan kaya Lo" sinis Radit lalu pergi dari sana

Jessi dkk pun ikut pergi dari sana dengan jessi yang menyenggol bahu Ica lumayan keras

"Ngapain Lo semua masih disini, bubar. Dan satu lagi, kemarin Lia ga sekolah karena dia sakit bukan karena jalan sama om om kaya yang ni orang bilang" teriak Rizki sambil menatap Ica

Semua murid yang mendengar itupun segera pergi ke kelas masing masing

"Miris banget hidup lo. Mau ngehancurin image Lia? Hahaha mimpi" ucap Rizki lalu pergi dari sana

Harus kalian ketahui, sahabat arka semuanya sudah menganggap Lia adalah adik mereka, dan mereka sangat menyayangi Lia. Kecuali satu orang, yaitu Alvian. Dia bukan hanya menyayangi tapi juga mencintai Lia

Ica yang ditinggal semua orang pun merasa marah, tapi dia tidak bisa berbuat apa apa. Image polosnya sudah tidak ada lagi

'gagal. Semuanya gagal, harusnya gue ga gegabah. Sekarang yang ada malah gue yang malu, bukan Lia' batin Ica lalu pergi dari sekolah karena terlanjur malu

Di rooftop

Sesampainya Al dan Lia di rooftop, mereka menuju salah satu sofa yang memang sengaja disediakan disana

Sebelum Lia mendudukkan tubuhnya di sofa, Alvian lebih dulu menarik tangan Lia dan mendudukkannya di pangkuannya

Al memeluk erat pinggang Lia lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Lia, dia menghirup aroma tubuh Lia yang menenangkan

Deg deg deg

'gak baik buat jantung gue' batin Lia dengan muka yang memerah

"Bang Al" panggil Lia

"Jangan panggil aku Abang baby, panggil aku Al" ucap Alvian sambil mencuri satu kecupan di pipi Lia

Muka Lia yang tadinya sudah memerah bertambah merah, dia dengan cepat menyembunyikan muka merahnya di dada bidang Alvian

Alvian yang melihat itupun di buat terkekeh, lalu dia menangkup pipi Lia

Mereka saling berpandangan untuk beberapa saat sampai akhirnya

"Lia, i love you" ucap Al dengan pandangan yang lembut sambil mengusap pelan pipi Lia

Lia menegang beberapa saat sampai akhirnya "i love you too Al" ucap Lia lirih

Al yang mendengar itupun tak bisa menahan senyumnya, dia tersenyum lalu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Lia

Saat hidung mereka sudah bersentuhan tiba tiba pintu rooftop dibuka kasar oleh arka dkk

"Heh, mau ngapain Lo Al" ucap Rizki dengan suara melengking

Lia yang sudah terlanjur malu pun kembali menyembunyikan mukanya di dada Alvian sedangkan Alvian mengusap mukanya kasar lalu menatap tajam sang pelaku

Yang di tatap pun berpura pura tidak melihat

Arka yang melihat kedekatan Alvian dan adiknya pun tersenyum tipis

"Malu hm" tanya Alvian sambil mengusap rambut Lia yang di jawab anggukan pelan

Alvian tersenyum sambil mengecup kepala Lia berkali kali

'kamu milikku, hanya milik seorang Alvian' batin Alvian mengelus rambut Lia dengan sayang

Tidak lama bel berbunyi menandakan bel masuk kelas

Mereka pun beranjak untuk ke kelas masing masing dengan mengantar Lia sampai depan pintu kelasnya

Tidak lama guru pun masuk dan memulai pembelajaran

Lia tidak terlalu memperhatikan penjelasan dari guru di depan karena pikirannya melayang pada kejadian di rooftop tadi, dia membayangkan saat dia dan Al mulai mendekatkan bibir mereka masing masing

Sedikit lagi bibir mereka bersentuhan tiba tiba

Brak

"Nah jadi anak anak----" ucapan guru tersebut sambil memukul papan tulis membuyarkan lamunan Lia

Lia tersentak lalu tidak lama pipinya memerah 'yaampun mesum banget gue' rutuk Lia dalam hati sambil memukul pelan kepalanya menggunakan pulpen

Kring kring

"Baiklah pembelajaran hari ini cukup sampai disini, sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam guru itu lalu pergi meninggalkan kelas Lia

Lia pun beranjak ke kantin untuk mengisi perutnya bersama dengan sahabatnya

Jessi, Sisil dan melin berada di kelas yang sama dengan Lia. Dulu jessi menyukai Alvian karena melihatnya ketika MOS, dia merasa tertantang oleh wajah dingin Alvian yang tidak pernah tersenyum, sampai berambisi untuk menjadikan Alvian miliknya yang pada saat itu Alvian menjadi salah satu panitia MOS

Tapi sekarang semuanya sudah berubah, jessi menemukan tambatan hatinya pada saat dia pergi berlibur, meskipun mereka LDR, tapi tidak mengurangi rasa cinta jessi dan lelaki pujaan barunya itu





















Makasih yang udah vote
Yang belum vote dulu yuk
❤️

Transmigrasi Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang