Happy reading
Keesokan harinya, keluarga Anggara di hebohkan oleh teriakan menggelegar dari kamar Lia
Keluarganya yang panik pun mengira bahwa sang bungsu kembali sakit, mereka pun bergegas menuju kamar Lia
"Lia, kenapa teriak, kamu gapapa?" Tanya Azka mewakili keluarganya
Ceklek
"Loh, kalian pada ngapain di depan kamar Lia?" Heran Lia melihat keluarganya ada di depan kamarnya
"Kamu gapapa? Tadi kenapa teriak?" Tanya Daddy kepada Lia sambil memastikan keadaan anaknya dengan melihat dari atas sampai ke bawah
"Hehe, maaf ya. Tadi Lia kaget denger suara alarm dari handphone Lia, makanya Lia teriak" cengir Lia menatap keluarganya
"Dasar kamu tuh ya, yaudah gih siap siap kamu hari ini sekolah kan" ucap mommy ke Lia sambil merapikan rambut Lia yang berantakan
"Iya mommy, kalo gitu Lia masuk dulu ya" jawab Lia sambil menutup pintunya dan bergegas menuju ke kamar mandi
Di kamar mandi Lia merenung memikirkan kejadian tadi
Kring kring
"Hoaamm jam berapa sih, mana masih ngantuk lagi" ucap Lia menguap sambil meregangkan badannya
Tak tak
Suara dari arah balkon menarik perhatian Lia yang baru saja bangun, Lia pun bangun dan berjalan menuju balkon
Lia membuka gorden dan membuka pintu balkon tanpa curiga
Saat sedang berjalan tiba tiba dia merasa seperti menendang sesuatu, sontak dia melihat kebawah dan menemukan sebuah kotak berukuran sedang
Lia melihat sekeliling dan tidak melihat ada yang mencurigakan, dia pun meletakan kotak itu di meja depan balkon, lalu dengan perlahan dia membukanya, saat di buka
"AAAAAAAAAA" teriak Lia ketika mengetahui isi kotak tersebut
Saat akan membuangnya dia mendengar suara abangnya memanggil dirinya dari luar kamarnya
"Lia, kenapa teriak, kamu gapapa?" Suara yang di yakini Lia adalah suara Abang sulungnya membuat dia bergegas membuang kotak itu ke tempat sampah dan segera masuk lalu menutup kembali balkonnya
"Huft, sialan siapa yang ngejailin gue, dasar setan" maki Lia merinding lalu melakukan ritual mandinya
Isi kotaknya
Disisi lain
"Hihihi, lucu deh kakaknya" ucap seorang anak kecil yang terlampau aktif, dia dengan isengnya menyimpan kotak isi kecoa itu di depan balkon lia dengan cara melemparnya dari bawah
Transmigrasi figuran
Lia sekarang sedang berada di dalam mobil bersama dengan Daddynya dan supir, tadi Daddy nya memaksa agar bisa mengantarkan anak bontotnya ke sekolah. Lia yang pada dasarnya gamau ribet pun mengiyakan keinginan Daddynya
"Dad"
"Hmm" sahut Daddy tanpa melihat anaknya
"Dad"
Tidak ada jawaban, tapi kali ini Daddy memusatkan perhatiannya pada anaknya
"Dad"
"Kenapa" tanya Daddy sambil mengelus rambut putrinya
"Dad"
"Ada apa Lia" tanya Daddy datar karena merasa kesal oleh anaknya
"Hehe, enggak kok, Lia cuman ngetes pendengaran Daddy aja" cengir Lia lalu memainkan handphone nya seolah tidak terjadi apa apa
'buang anak ke jalan, dosa ga ya?' batin Daddy miris
Sesampainya di BHS, Lia pamit pada Daddy nya lalu berjalan masuk mengabaikan pekikan heboh dari murid lain
Saat di tengah jalan tiba tiba ada yang menghadang jalannya, dia adalah Ica
"Pagi Lia" sapa Ica
"Pagi" bingung Lia karena merasa aneh dengan sikap Ica
"Oh iya Lia, kemarin Ica liat Lia jalan sama om om di taman, itu om nya Lia ya?" Ucap Ica dengan suara yang sengaja di keraskan dan ada makna lain di ucapannya
"Pantesan kemarin kemarin Lia ga sekolah, ternyata karena lagi jalan sama omnya ya" lanjut Lia
Bisik bisik pun terdengar
"Masa sih Lia yang polos gitu jalan sama om om"
"Kasian banget arka punya Adek kaya gitu"
Ica yang mendengar bisik bisik negatif dari murid lain pun menjadi senang, dia tersenyum miring yang hanya bisa dilihat oleh Lia
'ini gue ceritanya lagi di fitnah?' batin Lia
Lia melirik ke arah belakang Ica, disana terlihat Alvian dkk, sahabatnya, dan seorang wanita cantik yang berdiri di samping sahabatnya
Lia yang mendapat ide pun mengeluarkan bakatnya
'mau main main ya? Ayo gue ladenin' batin Lia
Makasih yang udah vote
Yang belum vote dulu yuk
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Figuran (END)
Novela JuvenilSeorang gadis bernama Amalia Putri bertransmigrasi jiwa ke tubuh seorang figuran di novel "love you" yang sudah dia baca. "Gila, masa iya gue pindah tubuh"