Bagian 5

82 65 21
                                    

Pagi ini Ayana sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, saat aku ingin meraih tas diatas nakas, tiba-tiba ponselku berdering, ternyata itu pesan dari Mahesa.


Sekarang kami berdua telah sampai di kampus,saat aku sedang bersama Mahesa, tiba-tiba Kak Dimas mehampiri kami berdua, lebih tepatnya menemuiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang kami berdua telah sampai di kampus,saat aku sedang bersama Mahesa, tiba-tiba Kak Dimas mehampiri kami berdua, lebih tepatnya menemuiku

"Ayana,"

Iya kak??"

Nanti siang sibuk gak??"

"Nggak kok,"

"Kalo gitu nanti kita makan siang bareng,

"Boleh kak,"

"Gue tunggu di kantin yaa,"

Tanpa sadar Mahesa menatap Dimas dan Ayana dengan Tatapan yang sulit diartikan

Gue pergi dulu yaa Ayana,"kata Mahesa berlalu pergi meninggalkan keduanya

Tak lama Mahesa kembali menoleh kearah Dimas tanpa mengucapkan sepatah katapun

("Apaan sihh tuh cowok so akrab banget")

Jam istirahat pun tiba, Mahesa datang ke kantin sendirian,akhirnya ia memutuskan untuk bergabung bersama Rendy dan yang lainnya juga

"kenapa lo kusut amat tuh muka?"kata Jovan yang melihat Mahesa murung

Pasti ada hubungan nya sama ayana sih kalo gini,"tebak Nathan

"Iya sihh pasti,"kata Haikal menambahkan

"Makanya kalo suka sama adek gue tuh bilang Sa,"kata Rendy ikut berbicara

"Itu kakak tingkat kita, Bang. Tapi emang sih, pas Ayana baru masuk, dia berani banget masuk ke kelas kita, cuma buat kenalan doang sama Ayana," kata Haikal.

"Kayaknya Kak Dimas suka deh sama Ayana," tambah Nathan.

"Lo gausah kompor, Anying! Tau orang lagi cemburu juga, malah nambah-nambahin," kata Haikal sambil melempar sendok ke batang hidung Nathan.

"Sakit, Anying! Jangan lempar-lempar gitu dong," kata Nathan dengan sedikit emosi.

"Eh, buset! Malah pada berantem, lu pada. Berisik tau," kata Jovan.

"Gue cabut dulu ya, Bro," kata Mahesa beranjak dari kursi kantin dan pergi meninggalkan mereka.

"Dasar bucin," celetuk Haikal.

"Selain bucin semangka, dia bucin Ayana juga ya," tambah Nathan.

"Malam ini dia pasti bakal galau banget sih," ujar Jovan.

"Mahesa kok bisa sebucin itu ya, sama Ayana?" tanya Rendy.

Kak Dimas❤

Sesampainya di rumah, Mahesa tampak murung dan lebih banyak bermain gitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya di rumah, Mahesa tampak murung dan lebih banyak bermain gitar. "Ya ampun, Bang. Lo dari tadi main gitar mulu, perasaan," kata Haikal yang baru saja datang dari luar rumah. Mendengar suara Haikal, Mahesa menoleh.

"Dari mana lo?" tanyanya sambil menyimpan gitarnya.

"Gue barusan dari rumah Rendy bentar," kata Haikal, sembari ikut duduk di sofa.

"Ayana lagi ngapain, Kal?" tanya Mahesa sambil memainkan ponselnya.

"Ayana lagi enggak di rumah, Bang," kata Haikal, membuat Mahesa menoleh ke arahnya.

"Dia pergi, kemana?" tanya Mahesa lagi.

"Ayana lagi pergi sama Dimas," kata Haikal.

Perkataan Haikal membuat Mahesa berhenti sejenak. "Makin dekat aja ternyata," kata Mahesa dengan sedikit senyum sinis.

"Kenapa, lo cemburu? Mampus, kata gue juga apa, kalo suka tuh ungkapin, jangan dipendem. Kalo Ayana udah sama orang, baru tau rasa lo," kata Haikal merasa puas.

"Gue gak cemburu kok, kan gue cuma nanya doang Ayana pergi kemana," kata Mahesa menyangkal.

"Terserah lo deh, Bang. Gue udah cape banget sama sikap lo yang gak gentleman ini,"kata Haikal sambil beranjak dari sofa.


"Apa gue harus nyatain perasaan gue ke Ayana sekarang? Sebelum semuanya terlambat? Bodo amatlah, masalah diterima atau enggaknya itu urusan nanti. Yang penting, gue udah nyatain perasaan gue ke Ayana," kata Mahesa dalam hati.

guyss gimana ceritanyaaa??ngefeel gak??semoga kalian sukaa yaa❤❤makasih juga buat kalian yang udah baca🙏☺jangan lupa vote and komen biar aku makin semangat up nyaa❤see u Next part guyss👋😉

KESEMPURNAAN CINTA - END√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang