"Sesampainya di dalam mobil, kami semua hanya diam tanpa berbicara sepatah kata pun.
"Kalian semua mau denger gue pantun gak?" tanya Mahesa.
"Pantun apaan dah, gabut banget lu bang?" kata Haikal malas.
"Yeuhh, dengerin dulu makanya," kata Mahesa ngegas.
"Yaudah iya, pantun apaan?" kata Kak Rendy kepada Mahesa.
"Pagi-pagi maling sepatu," kata Mahesa.
"Cakep," sahut kami bersamaan.
"Hei darling, can I keep you?" kata Mahesa sambil menatapku.
"Udah gue duga bakalan gini sih," kata Haikal frustasi.
"Kalau udah bucin susah ya?" kata Kak Rendy ikut berbicara.
"Btw Ay, tadi cewek yang tabrakan sama lo, anak baru di kampus kita ya?" tanya Haikal kepadaku.
Sebelum aku menjawab pertanyaan Haikal, Mahesa dan Kak Rendy menatapku dengan kaget.
"HAH, AYANA TABRAKAN?" kata mereka bersamaan.
"Dek, kamu gapapa?" tanya Kak Rendy panik.
"Sayang, kita ke rumah sakit yuk?" kata Mahesa heboh.
Aku yang melihat kelakuan mereka berdua hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sebagai jawaban.
"Kak Rendy, Mahesa, kalian jangan rusuh dulu ya. Dengerin cerita Ayana dulu oke?" kataku kepada mereka berdua.
"Hmm... Jadi gini, tadi tuh kan Ayana sama Vivi mau ke kelas bareng," kataku.
"Iya, terus?" kata Mahesa.
"Sabar Sa, dengerin dulu makanya ihh..." kataku kepada Mahesa.
"Tau lo gak sabaran banget," kata Kak Rendy kepada Mahesa.
"Iya maaf, terus gimana cerita nya sayang?" kata Mahesa.
"Tapi tiba-tiba Haikal nyamperin aku, nah kan disitu ada Vivi, terus mereka malah berantem, karena aku udah telat banget, jadi aku mutusin buat pergi sendiri deh ke kelas, tapi pas di tengah jalan, aku malah tabrakan sama tiga siswi," jelasku kepada mereka.
"Lagian lo ngapain sih berantem sama cewek? Malu-maluin banget," kata Mahesa kepada Haikal kesal.
"Cuma adu ngomong doang bang, gak sampe tonjok-tonjokan juga," kata Haikal santai.
"Bukan gitu Kal, kita itu cowok, jadi kita tuh harus ngalah sama cewek," kata Mahesa kepada Haikal.
"Hahahaha.....seorang Haikal ngalah? Ohh tidak, bahkan di kamus gue tuh gak ada yang namanya ngalah," kata Haikal.
"Nanti juga kalau udah ketemu pawangnya pasti bucin," kata Kak Rendy kepada Haikal.
"GAK AKAN PERNAH TERJADI," kata Haikal ngegas.
"Liat aja nanti..." kata Mahesa kepada Haikal.
"Nih ya, kalau kalian nemu kebucinan dalam diri gue, gue bakal traktir apa yang kalian mau," kata Haikal dengan bangga.
"Deal?" kata kami bersamaan.
"Deal..." kata Haikal yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESEMPURNAAN CINTA - END√
FanfictionApa aku bisa bahagia dengan caraku sendiri?~Ayana Renjani Tidak perlu lari jalani saja,dan lihat segala sesuatu di sekitarmu~Mahesa Abimana Start 25 Januari 2022 End 29 Oktober 2022