Bagian 6

68 59 20
                                    

Hari ini adalah hari yang cukup menantang bagi Mahesa, karena ini adalah saat di mana ia akan menyatakan perasaannya kepada Ayana.

Hari ini adalah hari yang cukup menantang bagi Mahesa, karena ini adalah saat di mana ia akan menyatakan perasaannya kepada Ayana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua akhirnya sampai di taman, dan Mahesa pun mengajak Ayana ke dekat air mancur yang ada di taman tersebut.

"Esa mau ngomong apa?" tanyaku sambil tersenyum ke arah Mahesa.

"Hmm... Esa mau ngomong sesuatu, tapi Aya jangan marah ya," katanya dengan gugup.

"Iya, aku gak bakal marah. Emang Esa mau ngomong apa, sampe-sampe bikin Ayana marah segala?" tanyaku dengan bingung.

"Sebenernya, Esa suka sama Ayana," katanya.

Deg...

Kata-katanya tersebut membuatku mematung setengah mati.

"Mahesa lagi bercanda kan? Iya kan? Hahaha, maaf, kali ini bercandanya enggak lucu," kataku, berusaha berbicara setenang mungkin

"Enggak, Ayana. aku nggak lagi bercanda. Aku serius," katanya, sambil menatapku dengan tulus.

"Kamu serius, Sa, kamu gak bohong kan?"

"Iya Ayana, Mahesa serius. Mahesa sayang sama kamu," katanya, sambil memegang tanganku.

"Ayana mau kan?" tanyanya lagi.

"Tapi, Sa. Apa yang bisa kamu dapetin dari Ayana? Aku cacat. Aku gak bisa apa-apa. Bahkan untuk ngebayangin bisa sama kamu pun, aku gak pernah kepikiran. Lebih baik kamu cari orang yang lebih sempurna dari Ayana," kataku sambil menangis

"Ayana, aku gak butuh orang yang sempurna. Yang aku butuhin adalah orang yang bisa buat aku bahagia, dan kebahagiaan aku cuma kamu, Ayana," katanya lagi.

"Tapi, Sa. Ayana gak pantes sama kamu. Kamu anak berpendidikan, kamu orang yang berprestasi, kamu cowok populer. Sedangkan aku? Apa kata orang-orang, kalo kamu berdampingan sama aku, Mahesa?" kataku sambil terisak.

"Ayana, liat aku sekarang. Aku mau nanya sama kamu, apa kita hidup di dunia untuk mendengarkan kata-kata orang lain?" tanyanya lembut

Aku yang mendengar itu pun langsung menggelengkan kepala sebagai jawaban

"Iya, makanya kamu jangan khawatir. Karena bagi aku, kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan aku juga, Ayana," katanya, sambil membawaku ke dalam pelukannya.

"Jadi, gimana jawabannya? Ayana mau sama Mahesa? Kita lewatin semuanya bareng-bareng," katanya sambil melepas pelukannya dan tersenyum ke arahku.

"Iya, Ayana mau," kataku sambil tersenyum malu.

"Apa, Ay? Esa gak denger. Coba ulang, apa jawaban Aya barusan?" katanya sambil mendekatkan telinganya ke arahku.

"Iya, Ayana mau sama Esa," kataku sambil tersenyum.

"Kita lewati semuanya sama-sama ya, Sayang," katanya lagi sambil memelukku dengan erat.

"Iya, Sayang," kataku sambil menatap indahnya langit malam.

"Iya, Sayang," kataku sambil menatap indahnya langit malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤

Hallo semuaaa gimana ceritaa nya?? ngefeel gak?? semoga kalian suka yaa sama part yang ini☺❤maaf mungkin partnya terlalu pendek,aku emang sengaja,pendekin partnya supaya kalian fokus ke scene Ayana & Mahesa

thankyouu guys jangan lupa vote and komen yaa🙏supaya aku makin semangat buat up ceritanya❤😘

KESEMPURNAAN CINTA - END√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang