Bagian 9

51 43 29
                                    

"Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tok...tok tok.

Sayang, ini aku," kata Mahesa dari luar.

"Masuk aja, Sa. Gak dikunci kok," jawabku.

Srett....

"Hai, Cantik," sapa Mahesa sambil tersenyum dan merapihkan rambutku.

"Yuk, Sayang, kita berangkat," ajak Mahesa, sambil mendorong kursi rodaku.

Saat aku sudah berada di halaman rumah, tiba-tiba saja Mahesa memegang bahuku dengan lembut.

"Sayang, kamu jangan ngelamun dong," ucap Mahesa lagi.

"Mahesa, lebih baik Ayana gak ikut ya," kataku sambil menunduk, enggan menatap Mahesa.

"Kamu ini kenapa lagi Sayang?" tanya Mahesa sambil menghela napas panjang.

"Ayana gak mau bikin kamu malu, Sa," jawabku sambil menatapnya.

"Cukup ya, Ayana. Kita udah bahas ini sebelumnya. Jadi kamu jangan ngomong kayak gitu lagi. Aku nggak suka," kata Mahesa sambil tersenyum ke arahku.

"Tapi, Sa," kataku dengan gugup.

"Udah ya, Sayang. Dengerin aku. Aku sayang kamu tulus. Aku nggak perduli apapun keadaan kamu sekarang kayak gimana. Aku cinta kamu, Ayana. Dari dulu, Mahesa selalu cinta kamu," ucap Mahesa.

"Kita hidup di dunia bukan untuk mencari yang sempurna, melainkan saling menyempurnakan satu sama lain, Ayana," tambah Mahesa lagi.

"Kamu percaya kan, sama aku?" tanya Mahesa sambil memelukku.

"Iya, aku percaya sama kamu, Mahesa," jawabku sambil membalas pelukannya.

"Yuk, sekarang kita berangkat, keburu acara dimulai," kata Mahesa sambil tersenyum.

"Iya, ayo kita berangkat," jawabku sambil tersenyum balik ke arah Mahesa.

Kami berdua akhirnya sampai di cafe. Cafe tersebut cukup ramai, membuatku sedikit minder karena orang-orang menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tanpa kusadari, Mahesa tengah menatapku dengan senyuman tulus dan langsung menghampiriku. "Permisi ya, Mbak, Mas. Saya dan pacar saya mau lewat. Bisa minggir sebentar?" kata Mahesa kepada mereka.

Orang-orang yang menatapku tadi perlahan-lahan memundurkan langkahnya dan memberi jalan untuk kami berdua masuk ke dalam cafe.

"Abang," sapa Haikal.

"Yoo, Kal," balas Mahesa.

"Kalian berdua baru dateng?" tanya Jovan.

"Iya nih, biasa nyonya selalu overthinking," kata Mahesa sambil menatapku. Aku yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Ckk... Ayo, Bang, buruan siap-siap. Sebentar lagi acaranya mulai," kata Haikal sambil menarik tangan Mahesa.

"Jovan, gue titip Ayana ya," kata Mahesa.

"Sip, aman. Udah, buruan sana siap-siap," kata Jovan sambil mendorong tubuh Mahesa agar cepat pergi.

"Sayang, nanti kamu di barisan depan ya. Aku mau nyanyiin lagu buat kamu," kata Mahesa kepadaku.

"Bacot banget lu, udah buruan sana," kata Jovan geram.

Setelah Mahesa pergi bersiap-siap, datanglah Kak Rendy dan Nathan.

"Dek," kata Kak Rendy sambil menghampiriku.

"Iya, Kak," jawabku sambil menoleh ke arah Kak Rendy..

"Pindah ke depan yuk?"

"Yuk, Kak," jawabku.

Ternyata cukup ramai orang di depan sana. Orang-orang di sana sedang membicarakan Mahesa, tapi aku tidak menghiraukannya. Mahesa mulai mengambil posisi untuk bernyanyi dan bermain gitar. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya. Mahesa terlihat sangat tampan saat seperti ini.

Petikan gitar mulai terdengar, dan Mahesa pun mulai menyanyikan sebuah lagu. Setelah Mahesa selesai menyanyikan lagu tersebut, aku tak henti-hentinya memandang wajahnya.

Mahesa ganteng banget Yaa

btw dia udah punya pacar belum yaa??

Kayaknya belum deh, Tapi gak tau juga sih, kan Mahesa orang nya jutek banget mana mungkin dia punya pacar

"Lagu ini saya persembahkan untuk perempuan yang saya cintai. Dia sangat berarti dalam hidup saya. Dia adalah wanita kuat, saya bangga bisa menjadi sosok laki-laki di dalam hidupnya. Saya sangat mencintainya, saya sangat menyayanginya. Ayana, aku sayang kamu," kata Mahesa sambil melihatku.

Wahhh ternyata cewek ini, ceweknya Mahesa, cantik banget gila

~semoga mereka langgeng terus ya

~ pasangan yang serasi

~cantik sih tapi sayang,ceweknya lumpuh

~Apa jangan-jangan Mahesa pacaran  sama dia, terpaksa yaa

~ hush jangan ngomong kayak gitu

~ Beruntung banget cewek, yang bisa bikin Mahesa, jatuh cinta hehehehe

Semua orang yang ada di cafe bertepuk tangan sambil melihatku dan tersenyum.

Orang-orang di sana sedang sibuk membicarakan Mahesa, namun aku memilih untuk tidak memperdulikannya.

Mahesa mulai mengambil posisi untuk bernyanyi dan bermain gitar. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya. Mahesa terlihat sangat tampan saat seperti ini.

Suara petikan gitar mulai terdengar, dan Mahesa pun mulai menyanyikan sebuah lagu. Suaranya yang merdu membuatku semakin terpesona.

Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku

Terimalah pengakuanku
Percayalah kepadaku
Semua ini kulakukan
Karena kamu memang untukku

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Seumur hidupku....

Setelah Mahesa selesai menyanyikan lagu tersebut, aku tak bisa berhenti memandang wajahnya.

Alhamdulillah akhirnya aku bisa up juga💗 gimana ceritanya??ngefeel gak?? Semoga kalian suka sama ceritanya💕 see u next part, Thank you guys😍

KESEMPURNAAN CINTA - END√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang