Fuck-! I Love You [ On-going ]

30. JANJI SAMPAI MATI

Yeayy akhirnya aku bisa update lagi xixi

Semoga kalian suka ya, jangan lupa untuk vote comment nya ya

Enjoy reading everyone 💖

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga besar Jungkook maupun Yerim, dimana pasangan yang satu ini akan melangsungkan acara pernikahan mereka.

Setelah sekian banyaknya permasalahan yang Jungkook dan Yerim lalui akhirnya mereka bisa melangsungkan acara nya tanpa kendala sedikitpun.

Gadis itu tengah berada di ruang make-up bersama ibunda tercinta dan sanak saudaranya, dirinya sedang bersiap-siap untuk mempercantik diri di depan calon suaminya nanti.

Perasaan nya sangatlah campur aduk sekarang, senang sedih gelisah semuanya menyatu di dalam hatinya.

Yerim merasa senang karena akhirnya dia bisa menikah dengan sang pujaan hati, setelah beberapa kali dia melewati masa-masa patah hati dengan beberapa lelaki yang pernah menjadi bagian dari hidupnya walaupun hanya sementara.

Disisi lain juga Yerim merasa sedih, karena setelah menikah dia harus ikut bersama Jungkook kerumah mertuanya dan meninggalkan kedua kaka laki-laki nya yang sangat dia sayangi.

Ditambah lagi dengan drama dari kaka pertamanya, Kim Seokjin. Sebelum acara pernikahan dimulai lelaki berumur 30 an itu menangis uring-uringan karena sebentar lagi adik perempuan kesayangannya harus berpisah dengannya.

Namjoon juga tak kalah histeris seperti kaka pertamanya, dia lebih memanjakan Yerim dan selalu ingin berada di sisi dirinya.

Bahkan Namjoon sampai melarang Jungkook untuk tidak membawa adiknya tinggal bersama sang mertuanya nanti, memang ada-ada saja drama antara kaka beradik ini.

Kedua orang tua Yerim malah terlihat tenang-tenang saja, walaupun sesekali ibu dan ayahnya Yerim menangis karena terharu. Tetapi kedua kakanya ini terlalu alay dan berlebihan.

Walau begitu Yerim tetap sayang kepada kedua kakanya, ia juga merasakan kehilangan seperti kedua kakanya saat ini.

Bagaimanapun itu dia harus tetap tinggal bersama Jungkook nanti, ditambah mereka sedang membangun rumah untuk mereka tinggali nanti.

Gadis mungil itu menatap kedua kakanya yang baru saja masuk ke dalam ruang make-up nya, mereka mengenakan pakaian senada dengan kemeja putih dan jas berwarna hitam, ditambah pita bunga yang menempel di saku jas mereka.

"Oppa." Ucapnya lirih, sang kaka mendekati adiknya yang berpenampilan bak putri dongeng dengan gaun yang indah.

"Hey, jangan menangis. Nanti make-up mu luntur." Namjoon mengusap air mata sang adik yang menetes.

"Kau sangat cantik, rim. Aku seperti melihat eomma ketika dia masih muda." Puji Seokjin sambil mengelus surai Yerim.

Yerim memegang kedua tangan kakanya, matanya masih berkaca-kaca. Dia masih belum rela untuk meninggalkan kedua kakanya.