03° Keputusan

376 72 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Ini gua udah nyampe di apartemen si Agis, lagi di lift." ucap Novan bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, cowok itu melebarkan matanya kaget saat berpapasan dengan seorang cewek dengan wajah yang terlihat sekali habis kelelahan dan sesekali meringis seolah kesakitan sambil meremas kausnya sendiri. "Eh, l-lo nggak papa?" tanyanya lalu keluar dari lift.

Si cewek tersentak sendiri menoleh ke arah Novan, dengan ringisannya cewek itu segera masuk ke dalam lift dengan terburu-buru dan juga panik. Bahkan Novan juga melihat jelas ketika cewek itu memencet tombol di lift dengan cepat, seolah memang karena kehadiran Novan membuatnya panik.

Pintu lift tertutup, Novan yang masih memegang hapenya sambil di dekatkan di telinganya lalu tersadar saat Darka memanggilnya dan menanyakan apa ada sesuatu yang terjadi.

"Gua ketemu cewek, Ka." ucap Novan terpaku sendiri sambil mengingat jelas wajah si cewek yang baru ditemuinya itu.

"Anjir lah, jangan dulu bahas cewek kenapa, Van! Itu cek dulu unit si Agis, anaknya balik nyampe nggak? Nggak lucu kalau dia ngegembel dijalanan, si Jeje bilang motor Agis masih ada di parkiran Blue Sky." omel Darka namun tak membuat Novan berhenti memikirkan cewek yang barusan, cowok itu sedang mengingat-ingat apa ia pernah bertemu dengan cewek itu atau tidak, masalahnya muka si cewek nggak asing.

Sampai akhirnya Novan ingat, itu cewek yang kemarin jadi bahan ledekannya bersama teman-teman yang lain untuk Agis karena kejadian di kantin. Cewek yang dijemput Ayahnya di gerbang sekolah.

"Ka, cewek yang kemaren diselametin si Agis siapa namanya?" tanya Novan membuat Darka mendesah kasar.

"Ck, gua bilang jangan urusin cewek dulu kenapa sih, Van! Liat si Agis dulu itu ada nggak di unitnya."

"Gua ketemu si cewek itu barusan anjir, mukanya bengkak banget kayak abis nangis, terus keliatan kayak kesakitan gitu." ucap Novan dengan perasaannya yang mulai tak enak.

Darka tak langsung menjawab, sepertinya sedang berpikir.

"Emangnya ada apa?" tanya Darka dengan nada yang terdengar ragu-ragu.

"Jawab dulu nama dia siapa, Ka."

"Kalau nggak salah namanya Putri."

Mata Novan melebar, kini kakinya langsung bergerak melangkah menuju unit apartemen Agis. Mulutnya juga bersuara untuk menyampaikan apa yang di rasanya pada Darka.

"Perasaan gua nggak enak, Ka." katanya lalu memutuskan sambungan segera, kembali matanya dibuat terbelakak karena pintu apartemen Agis terbuka lebar.

Novan masuk ke dalam, tak ragu lagi kakinya melangkah ke kamar Agis untuk memastikan perasaan buruknya ini. Lalu Novan menghela nafasnya dengan bahu yang menurun ketika melihat betapa berantakannya kamar Agis, pakaian temannya itu sampai dalamannya bahkan berceceran di lantai.

Fight For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang