Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Agis: dimana
Darka: rumah
Agis: si ayang gimana
Darka: udah cakep gua dandanin, abis mandi
Agis: gua otw jemput
Darka:hm
Darka: dia sempet nangis juga tadi
Agis mematikan hapenya, matanya terpejam setelah menyandarkan tubuhnya pada jok mobil. Entah pilihannya benar atau tidak, sekarang Agis harus menjalani kehidupan berjauhan dengan Putri.
Ada banyak resiko yang Agis ambil. Mulai dari orang tuanya, Khalisa, teman-temannya dan Mutiara.
Bagaimana Agis membagi waktu dengan Mutiara? Bagaimana Agis bisa menjaga Mutiara selagi dirinya pergi kuliah dan bekerja, apa Putri tidak pernah membayangkan itu? Bodoh Agis juga, ia benar-benar tidak bisa menolak keinginan Putri.
Ada keresahan yang Agis rasakan sekarang, kalau ditanya itu apa Agis juga tidak tahu. Yang jelas Agis cemas sekarang.
Hapenya bergetar, Agis membuka matanya dan mengecek isi hapenya.
Mamanya Ayang: hati-hati dijalan bibeh♡
Agis: aku udah kangen:(
Mamanya Ayang: aku juga:(
Agis: nanti malem vc ya
Mamanya Ayang: aku pastiin aku duluan yang telepon
Agis: jadi sayang:3
Mamanya Ayang: jangan lupa panasin rendangnya kalau mau makan
Agis: jadi sayang:3
Mamanya Ayang: jangan boboin si ayang di atas jam9
