27° Topeng Di Balik Wajah Bahagianya

217 43 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Putri bangun dari tidurnya dengan bibir yang manyun, buka mata langsung melihat sisi kirinya kosong. Agis menepati janjinya yang tidak akan tidur bersama dan membiarkan Putri tidur sendirian di ranjangnya dengan nyaman, padahal harusnya Agis yang disini dan Putri di sofa mengingat ini kamar milik Agis.

Cewek itu turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar, helaan nafas keluar dari mulutnya ketika melihat kini jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Lalu pandangan Putri pindah ke arah Agis yang tidur di sofa sambil meringkuk, dengan kaus lengan pendek dan juga celana pendek jelas akan membuatnya ambil posisi seperti itu.

Kaki Putri berhenti di depan sofa, iseng saja naik memaksakan diri ikut nyempil tidur di sofa karena merasa tubuhnya kecil dan pasti akan muat. Di peluknya Agis sambil menyamankan diri membuat Agis secara tidak sadar membenarkan posisi tidurnya membawa Putri agar dapat bagian di sandaran sofa biar nggak jatuh, cowok itu juga membalas peluk Putri dan bahkan menjadikannya guling.

Senyum Putri mengembang, matanya kembali terpejam untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda karena tiba-tiba ke bangun.

"Kenapa pindah kesini?" tanya Agis dengan suara seraknya, Putri reflek membuka matanya melihat Agis yang sedang menatapnya yang jelas masih sangat ngantuk itu.

"Lo baru tidur?" ucap Putri malah balik tanya.

"Hm," dehem Agis sambil mengangguk kecil.

"Kenapa?" tanya Putri lagi.

"Nggak bisa tidur," jawab Agis membuat Putri merasa bersalah, Agis pasti tidak nyaman di sofa karena tak terbiasa.

"Ke kamar aja, biar gue yang disini." ucap Putri membuat Agis mendelik dan memejamkan matanya, pelukan Agis juga agak mengerat.

"Disini aja berdua," balasnya.

Putri tersenyum tipis jadi mengurungkan niatnya untuk memejamkan mata, ingin menatap wajah Agis saja dulu sebentar. Heran banget, kenapa tiba-tiba Agis mendadak ganteng? Ah, bahkan Agis selalu ganteng tiap kalem, beda lagi kalau tengil, gantengnya hilang.

"Ragista," ucap Putri kembali bersuara.

"Hm," jawab Agis tanpa membuka matanya membuat senyum Putri kembali mengembang, artinya Agis masih belum tidur dan akan mendengarkannya bicara.

"Tau nggak? Gue pernah mimpi Ayang lo udah lahir, terus kita tinggalnya disini." kata Putri mulai bercerita, teringat begitu saja dengan mimpinya ketika masih di rumah sakit. "Di mimpi itu lo baru balik sekolah terus langsung ke kamar ketemu si Ayang, padahal dia udah mau tidur tapi sama lo digangguin terus biar nggak tidur. Walau lama-lama dia tetep tidur sih, gue marahin lo waktu masih isengin dia, tapi lo malah isengin gue juga. Abis gitu gue bangun, mimpinya buruk kalau dirasain waktu itu." katanya menceritakan detail isi mimpinya membuat mata Agis kembali terbuka.

"Mimpiin gue masa buruk sih," ucap Agis tersenyum samar karena Putri yang sudah senyum lebih dulu.

"Itu masih di rumah sakit, gue lagi marah sama lo tapi gara-gara debat waktu itu gue jadi kepikiran sama lo sampe ke bawa mimpi." ucap Putri menarik satu tangannya untuk meraih pipi Agis dan mengusapnya, "Ayo bobok lagi," titah.

Fight For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang