34° Suami-istri Tuh Aku-kamu!

259 50 4
                                    


[Fight For It]


"Suka nggak?" tanya Agis membuat Putri yang sedang mengagumi tata letak barang-barangnya di rumah barunya ini lantas menoleh, cewek itu tersenyum lalu mengangguk. Agis terkekeh, "Mulai besok kita angkut barang-barang dari unit ke sini ya." katanya yang kembali dijawab anggukan Putri.

"Terus mulai tidur disini kapan?" tanya Putri.

"Abis ngangkutin barang lah."

Hari ini kebetulan libur sih makanya Putri diajak Agis nengok rumah mereka yang sudah jadi, tinggal pindahin barang-barang pribadi mereka saja lalu keduanya bisa mulai tinggal di sana.

Jujur saja, perasaan Putri campur aduk setelah melihat bagaimana rumah yang akan ditinggalinya nanti. Senang karena rumah ini sempurna dengan keinginan Putri yang cukup sederhana, sedih mengingat jika mentalnya perlu disiapkan karena akan mempunyai tetangga-tetangga yang sifatnya tidak bisa ditebak, tak enak juga karena ia tak membantu apapun dan tahu-tahu Agis bilang rumah sudah jadi saja.

"Coba kita ngehalu dulu," ceplos Agis tiba-tiba membuat Putri menoleh dengan alis yang berkerut. "Dari pintu rumah yang tiba-tiba dibuka sama si Ayang sambil teriak, 'Assalamu'alaikum, Mama! Ayang pulang!'" katanya sambil berlarian menuju ruangan depan nunjuk ke pintu rumah lalu cosplay menjadi anaknya sendiri yang baru pulang sekolah seraya memegangi tali tas hantunya.

Seketika Putri tertawa melihatnya, bisa-bisanya Agis kepikiran kayak begitu.

Lalu Agis mempraktikkan bagaimana nanti anaknya melepas tas dan melemparnya asal ke arah sofa, "Buka tas." Kemudian Agis mempraktikkan membuka kaus kakinya dan melemparnya juga secara asal, "Buka kaus kaki." Dan kali ini Agis berlari ke dapur yang terhalang lemari besar dari arah ruang tengah, "Terus lari buat nyamperin lo di dapur." Cowok itu berdiri menyandar di lemari sambil setengah memeluknya.

Putri dengan senyum gelinya berjalan mendekat untuk melihat apa yang akan Agis lakukan setelahnya, raut konyol Agis membuat Putri terkekeh gemas.

"'Mama hari ini masak apa? Hmm... Wangi masakannya harum sekali!' kata dia terus nyengir, 'hehehehe'." Putri tergelak seketika mendengar drama buatan Agis secara asal ini, apalagi ketika Agis berlari ke dalam dapur lalu berdiri di depan kompor dan kembali berakting membalikkan badan seolah dirinya itu Putri di masa depan. "Terus kata lo gini, 'Masak ayam goreng kesukaan Ayang dong! Ganti baju dulu gih, abis gitu kita makan bareng!'"

Dengan aktifnya setelah bicara begitu Agis kembali berlari untuk memerankan anaknya lagi, cowok itu cengar-cengir ala bocah freak yang membuat Putri semakin tertawa terbahak-bahak.

"'Ehehehe, asiiikkk!' begitu kata dia terus lari ke kamar." ucap Agis berbalik lalu berlari seperti anak kecil menuju kamar yang tak jauh dari dapur, Putri ikut berlari untuk kembali menyaksikan drama halu Agis dari dekat.

Di sana Agis bersenandung menyanyikan lagu anak-anak sambil berakting membuka lemari dan mengganti pakaian dengan cara menyusahkan diri sendiri, "'Dudidudi damdam dudidudi dam, dudidudi damdam dudidudi dam! Kamu makaaaaannya apaaa? TEMPE!! Saya juruuuu masaknyaaa. OKE!!'"

Tak kuat menahan gemas, Putri tertawa sambil berlari menghampiri Agis lalu memeluknya masih dengan gelak tawanya yang susah dihentikan. Agis yang sibuk menyanyi sambil pura-pura ganti baju tersentak sendiri namun ikut tertawa setelahnya dan membalas pelukan Putri, ia merasa geli juga pada dirinya sendiri.

"Gemeeeess!" ucap Putri disela tawanya, Agis juga terkekeh merespon itu.

"Padahal belum beres anjir, belum sampai dimana lo marahin si Ayang gara-gara nyimpen tas sama kaus kakinya asal-asalan di sofa." kata Agis seraya melepaskan dekapannya membuat Putri ikut menjauhkan diri dengan sisa-sisa tawanya, cewek itu bahkan berkaca-kaca saking enaknya tertawa.

Fight For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang