29° Godaan Eskrim Singa

224 43 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Loh, Yusi? Ngapain?" ucap Agis sedikit terkejut ketika keluar kelasnya menemukan Yusi berdiri di samping pintu kelas, yang dipanggil menoleh lalu tersenyum canggung.

"Lo tau Putri pindah kemana?" tanya Yusi membuat Agis diam. Memang, berhentinya sekolah Putri itu memakai alasan pindah, bahkan rumornya yang menyebar karena takut terus-terusan ditindas Resti.

Terakhir Putri sekolah kan saat keributannya dengan Resti waktu itu.

"Tau, tapi gua nggak bisa ngasih tau. Sori, Yus." jawab Agis setelah beberapa detik diam untuk berpikir.

Yusi menghela nafasnya, "Gue kira setelah deket beberapa hari sama dia, gue bakalan jadi teman baik yang menjadi orang pertama dia cari kalau dia mau apa-apa. Salah ya gue mau temenan sama Putri?" katanya dengan nada yang sedih membuat Agis ikut menghela nafasnya.

"Gua tau rasanya, Yus. Minta Putri buat kasih kepercayaannya ke gua emang susah banget, mungkin sampe sekarang juga gua masih ragu dia udah percaya sama gua apa belum. Putri itu susah ditebak, tapi gampang juga buat ditebak. Kadang apa yang gua pikirin kalau Putri tuh begini begitu suka bener, tapi disisi lain Putri diem-diem ngelakuin sesuatu yang diluar ekspetasi gua tentang dia. Lo paham kan?"

Yusi menganggukkan kepalanya menyetujui apa yang Agis ucapkan, cewek itu menipiskan bibirnya menatap Agis penuh harap.

"Gue boleh minta tolong sama lo nggak?" tanyanya membuat Agis menaikan sebelah alisnya, "Bujukin Putri supaya mau ketemu sama gue ya? Gue mau ngobrol, setidaknya kalau dia nggak mau temenan sama gue kan bilang baik-baik, gue takutnya buat kesalahan sama dia."

Agis tersentuh mendengarnya, Putri perlu tahu jika ada manusia yang sedang berbaik hati padanya. Mana orangnya yang kayak Yusi lagi, selain banyak yang ingin dekat dengannya karena cantik, Yusi juga salah satu orang yang nggak beda jauh sama Putri, bikin penasaran karena pilih-pilih teman.

"Iya, nanti gua bantu bicarain ke Putri." jawab Agis dengan senang hati membantu Yusi dengan senyum manisnya, Yusi turut tersenyum mendengarnya.

"Makasih, Gis. Kalau gitu gue ke kantin duluan ya." kata Yusi pamit pergi, Agis hanya mengangguk singkat mempersilahkan Yusi pergi.

Agis tersenyum memandangi kepergian Yusi, tiba-tiba merasa bersyukur karena masih ada orang-orang baik macam Yusi untuk Putri. Tapi Putri sendiri yang kurang membuka hatinya untuk orang lain, cewek itu sibuk mengurus dunianya sendiri untuk Ayahnya ketika masih ada.




Fight For It
-




Ini hari yang gila menurut Putri. Coba bayangkan saja, selain karena harus membeli beberapa keperluan pernikahan, Agis benar-benar menepati ucapannya yang ingin membeli mobil. Belum lagi Agis ngegas banget beli beberapa perabotan rumah, cowok itu membeli barang-barang inti yang pastinya akan dipakai mereka berdua.

Fight For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang