30. Semakin benci

205 14 0
                                    

selamat membacaaa ❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
Sudah dua minggu lamanya syafiq pergi bertugas. Tugas yang ia hadapi saat ini cukup berat. Karena banyak korban jiwa yang harus di evakuasi akibat bencana ini. Sangat Sedikit waktu luangnya untuk memberi aleyah kabar.
Tidak banyak yang bisa aleyah lakukan saat situasi seperti ini. Yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa agar suami tercintanya bisa kembali ke rumah dengan sehat.

Tringgg!!!!!
Dering ponsel milik aleyah terdengar.
Tidak ada nama si penelpon, yang ada hanya Nomor tidak di kenal.

"Assalamualaikum"
Salam aleyah.

Tidak ada jawaban sama sekali.

"Halo– ini siapa?"
Sekali lagi aleyah menyapa.

"Waalaikumsalam dek"
Jawab seseorang di sebrang sana.

Aleyah agak asing dengan panggilan tersebut, namun tak asing dengan suara nya.

Beberapa detik ia mencerna siapa yang sedang berbicara di telepon bersamanya.

Lalu ....
" Sayang, ini aku"

Aleyah masih mencerna kalimat dan suara seseorang di sebrang sana. sampai beberapa detik kemudian..... "mas syafiq???"

yapp, itu suara syafiq. setelah dua minggu ia bertugas, ia baru sempat mengabari Aleyah. sungguh, ia sangat merindukan suara istri mungilnya yang selama 2 pekan ini sudah tidak ia dengar lagi.

"iya sayang, ini mas. kamu sehat kan selama mas tinggal?"

"alhamdulillah mas, aku sehat. mas sehat kan? ga telat makan kan? tidur nya cukup kan?" aleyah menghujani syafiq dengan banyak pertanyaan. sungguh ia sangat rindu dengan suaminya, sekaligus geregat karena baru di kabari setelah dua minggu.

"heii... tenang nyonya asyraf. aku baik baik saja di sini. tapi untuk jam tidur, ya kamu bisa paham bagaimana waktu tidurku di sini. banyak sekali korban yang harus di evakuasi" jawab syafiq menjelaskan kepada aleyah.

"innalilahi... korban nya banyak mas? ada korban balita juga mas?" tanya aleyah pada syafiq penasaran, tidak bisa di bayangkan betapa kacaunya suasana di sana saat terjadi bencana itu.

"ada sayang. oh yaa, lusa mas sudah bisa pulang. karena tugas di sini sudah hampir selesai. tinggal menunggu pasukan pengganti untuk memantau korban di pengungsian, sekaligus membawa bantuan dari sana. tapi bisa lebih dari lus--- hei chubby!!, ini kopimu, dan ini makan malam kamu. jangan sampai sakit. aku takut kamu sakit karena kegiatan di sini terlalu padat" ucapan syafiq terpotong oleh suara perempuan. aleyah langsung tertegun. pertanyaan pertanyaan serta prasangka buruk di kepalanya mulai muncul.

'itu suara siapa, mengapa suaranya merdu sekali di dengar, kenapa berbicaranya menggunakan  kamu aku dengan mas syafiq? dan chubby? dia memanggil mas syafiq dengan sebutan chubby? apa mas syafiq ada kenalan perempuan di sana? atau jangan jangan itu mba rita??'

di sebrang sana, syafiq pun tertegun. mengapa rita datang di saat ia sedang telfon dengan aleyah. pasti ini akan membuat aleyah salah paham, apalagi ucapan rita seperti itu dan memanggil dengan panggilan itu.

di sisi lain rita sebenarnya sudah tau jika syafiq sedang telfon dengan istrinya. sebelum memberikan kopi dan makan malam pada syafiq, rita sempat menguping pembicaraan syafiq dengan aleyah. ia sengaja memotong pembicaraan syafiq bahkan mengkhawatirkan syafiq dan memanggil syafiq dengan panggilan kesayangannya, itu bertujuan untuk membuat aleyah cemburu dan berfikiran negatif terhadap syafiq.

"saya bukan anak kecil, saya tau waktu makan saya. tidak usah khawatir berlebih seperti itu. nama saya syafiq bukan chubby. dan silahkan pergi, saya sedang telfon"

rita geram dengan perkataan syafiq "kamu kenapa si? dari kemarin kamu ga kasar seperti ini loh ke aku?aku bersikap seperti ini kamu tidak masalah bukan? siapa si yang kamu telfon? aleyah? apa sih lebihnya dia dari pada aku? dia jauh di bawah aku fiq. lihat aku, aku ini cantik, tinggi, bahkan aku seorang dokter. sedangkan dia? dia cuma bocah ingusan yang baru lulus SMA. di lihat lihat juga dia terlalu polos. tidak setara dengan kamu seorang kapten. aku yang pantas dengan kamu fiq, bukan dia. aku tau kamu masih cinta sama aku kan? kamu ga akan mudah untuk berpaling dari aku, kamu------- CUKUP RITA!!!!" pungkas syafiq dengan nada tinggi.

syafiq sudah terbakar emosi mendengar perkataan rita. selama dua minggu, ia sudah menahan emosi dengan rita. karena selama itu pula, rita mencoba mendekati syafiq bahkan terus menerus menjelekkan aleyah. ia tidak bisa meluapkan emosinya karena masih ada ikatan kerja dan tugas yang lebih penting di banding mengurusi rita dan sikap gatalnya. sekarang dengan lancangnya ia mengganggu waktu syafiq untuk menelfon istrinya.

TUUTT TUUTT

sambungan telfon terputus. 'astaga, sejak tadi telfonnya masih menyala? aleyah mendengar semua perkataan rita?kurang ajar kau rita!' gumam syafiq terkejut sekaligus emosi.

"mau mu apa sih? aku dan aleyah sudah sepakat untuk terima kamu sebagai sahabat kami. bahkan  aku memafkan kesalahan mu. itupun istriku sendiri yang meminta aku untuk memafkan mu, bahkan menjadikan mu sahabat. jika bukan dia yang meminta, tidak akan sudi aku memaafkan wanita tidak tahu terimakasih sepertimu!"

"perlu kamu ketahui. aleyah menjadikanmu sahabat karena dia berfikir kamu itu wanita baik. dia percaya jika kamu wanita yang baik!!! saya fikir, cukup sampai di sini kita berteman, dan jangan pernah anda temui saya dan keluarga saya, saya tidak mau rumah tangga saya rusak hanya karena kamu, dan jangan harap jika saya masih ada perasaan terhadap kamu. perasaan saya sepenuhnya milik istri saya, tidak ada celah sedikitpun untuk orang lain apa lagi kamu!"

pungkas syafiq lalu meninggalkan rita dengan penuh emosi. sungguh ia benar benar tidak menyangka jika rita masih berani  bersikap kurang ajar seperti itu. berani beraninya menjatuhkan istrinya seperti tadi.

"fiq, tunggu... dengar dulu penjelasan a--- awwww" rita mencoba untuk mengejar syafiq, namun ia terpeleset.

"syafiq tolong akuu!!!" teriak rita pada syafiq yang tidak menggubris dirinya bahkan berjalan semakin jauh dari nya.

di sebrang sana, Aleyah sudah menangis sesenggukan. mendengar perkataan rita yang jelas membuatnya sakit hati. berani beraninya rita menggoda suaminya seperti tadi. sekarang Aleyah bingung harus apa. harus marah kepada syafiq atau bagaimana. karena ia sempat mendengar rita bilang jika syafiq tidak pernah marah selama rita berlaku seperti itu selama di sana.  

jam menunjukan pukul 02.00 pagi. aleyah baru bisa tertidur dengan mata sembabnya setelah menangis dan berkutat dengan pikirannya yang melayang jauh.

syafiq pun sudah beberapa kali mencoba menghubungi aleyah kembali setelah kejadian tadi. tetapi ponsel aleyah tidak bisa di hubungi. syafiq ingin mengubungi ibu mertuanya, namun ia takut mengganggu waktu istirahat bundanya. syafiq khawatir aleyah salah paham, lalu marah kepadanya. ingin sekali rasanya ia segera pulang ke jakarta bahan detik ini juga untuk menemui istrinya. memeluk tubuh mungil istrinya dan menjelaskan bahwa apa yang ia dengar tidak benar adanya.

panggilan rita kepadanya, menjadi penyebab masalah besar antara syafiq dan aleyah. sebab panggilan itu adalah panggilan sayang rita terhadap syafiq selagi masih pacaran dulu.

sekarang rasa benci syafiq terhadap rita semakin besar. jangankan melihatnya, menyebut namanya saja tidak sudi.

.

.

.

.

.

.

SELAMAT SORE PARA PEMBACA SETIA ALEYAHH. apa kabar kalian? semoga kabar kalian baik yaa. safiq dan aleyah hiatus nya terlalu lama yaa wkwkwk. semoga kalian suka, dan tetap penasaran

<3



A soldier's sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang