4.Ada apa ini?

1K 51 0
                                    

Happy reading 🌈

.

.

pekan ujian pun tiba. aku mempersiapkan segalanya dengan sangat ekstra. semoga semua usahaku selama 3 tahun ini, tidak sia sia hanya karna keteledoran ku dalam 4 hari kedepan. kaki ku pun sudah kembali pulih.

"bun ale sarapan di mobil aja tidak apa kan bun? ale takut telat hehe" aku berjalan menuju bunda yang sedang asik menata sarapan.

"yaudah, tapi susunya di habiskan ya nak" bunda menyodorkan segelas susu coklat kesukaanku.

aku meneguknya hingga tetes terakhi. Kotak bekal berisi sarapan ku pun sudah siap. "kalo begitu ale berangkat ya bun" aku menyalami tangan bunda.

"biar abang antar al" bariton bang marta terdengar dari arah tangga.

"abang serius mau antar ale?!!!!" tanyaku antusias.

"iya lah, ayok. nanti kamu telat. sini tas nya abang bawa" bang marta mengambil alih tas ku. dia berjalan di depan ku.

🌻DI DALAM MOBIL

"bang, tumben mau anter ale, memang nya abang tidak apel?" tidak biasanya bang marta mengantarku ke sekola. biar ku ingat, terakhir kali bang marta mengantra ku ke sekolah, saat aku kelas 10. karena setelahnya, abang selalu di tugaskan di luar kota.

"abang dapet cuti 2 hari al" ujarnya tanpa menoleh. aku memandang ke arah luar jendela. lalulintas sedikit ramai, namun tidak macet. maklum, jakarta, apa lagi ini hari senin.

setelah 15 menit, akhirnya kami sampai di parkiran sekolah.saat kami turun dari mobil, beberapa pasang mata melihat ke arah ku dan bang marta. maaf ralat sedikit. hanya kearah bang marta. lihat saja penampilannya. kaos arnold palmer tanpa motif, di tambah lagi celana cargo dengan panjang nya yang hanya mencapai atas mata kaki itu, membuat semua pasang mata yang melintas di sekitar kita melirik nya.

"bang, besok kalo mau nganterin ale sekolah, gak perlu serapih ini!!" ucap ku geram tanpa menoleh ke arah nya,
"memang nya kenapa?" tanyanya bingung.
"tuh liat, banyak yang liatin"
"hahahaha, kamu tuh dek, abang mu ini memang tampan dari sananya kok" kekehnya seraya mengacak halus pucuk kepalaku.

"aleee!!!" suara nyaring itu.
"assalamualaikum al" ujarnya.
"waalaikumssalam fat" ya, itu fatma.
"eh bang marta, apa kabar bang. lama gak ketemu ya bang" sapa nya pada bang marta.
"alhamdulillah baik fat" jawab bang marta singkat.
"udahh ahhh yuk masuk. telat ni nanti" aku menarik paksa tangan fatma.

"bang, nanti tidak usah jemput ya!!aku akan pulang dengan fatma, assalamualaikum" ujarku sedikit berteriak karna jarak kami semakin jauh.

setelah sampai di lobby, ku tarik kembali tangan fatma. "fat tunggu"
"adu du duh! kenapa lagi si aleee!!, katanya takut telat"
"itu tuhh, jangan lewat sini fat, lewat jalan lain aja yaa..pliss"aku menunjuk ke arah tangga barat.

setelah fatma menoleh ke arah yang ku tunjuk, fatma mengangguk paham. akhirnya kami lewat tangga timur. baru saja 5 langkah berjalan, tiba tiba

"ale, tunggu" suara berat itu.

kenapa bisa ketauan si, padahal udah putar arah. Akhirnya aku menole pasrah.

"iya dev, ada apa?" jawab ku tanpa menatap matanya. ya, itu devon. laki laki berperawakan tinggi, dengn badan yang sedikit berisi namun tidak gemuk. laki laki yang selama satu tahun setengah terakhir mengejar ku. sudah lebih dari 4 kali ia meminta agar aku mau menjadi kekasihnya. tapi aku tidak bisa. Padahal, dia kapten basket di sekolah, pasti banyak yang mau dengannya. Tapi kenapa aku? kalian masih ingat? aku tidak pernh berpacaran, sama seperti bang marta. ayah dan bunda tidak pernah mendidik kami untuk berpacaran.

"Kamu mau ke kelas? Bareng aku aja ya?" Ujarnya.

Aku melirik ke arah fatma, ia hanya menaik turunkan bahunya.
"Maaf dev, aku ke kelas dengan fatma. Ayo fat" aku menarik lengan fatma dan berlalu meninggalkan devon.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

TRIINGG.... TRIIINGG....

Suara bel berbunyi, pertanda waktu pulang telah tiba. Sekarang masih pukul 10.45 WIB. Karena hanya ujian, jadi waktu pulang di percepat.

🌻DI PARKIRAN

"Al, nanti kenalin aku sama bang tentara di batalion mu ya?" Fatma cengengesan menampilkan gigi rapih nya.
Aku hanya memutar bola mataku malas. "Kamu tuu cowok mulu sih fat"
"Memang nya kenapa? Aku kan bukan kamu yang kaku sama laki laki, wleee" fatma menjulurkan lidahnya meledek.

Setelah samapi di depan rumah, aku tidak langsung turun dari mobil fatma. "Itu mobil nya siapa?" Kulihat di depan rumahku terparkir mobil fortuner hitam yang sebelum nya belum pernah ku lihat.

"Thanks ya fat" ujarku seraya melepas Seatbelt.
"Kenalan sama bang tentara nya gimana al?" Rengek nya.
"Ishhhh kapan kapan aja deh"
"Oke, jangan lupa pokoknya"
"Iya bawel, kamu hati hati ya fat" aku menutup pintu mobil.
"Siapp, assalamualaikum al" fatma menutup kaca mobilnya.
"Waalaikumussalam"

****
"Assalamualaikum bun, ale pulang"
"Waalaikumussalam, nahhh ini dia anaknya sudah pulang" jawab bunda.
Tunggu, ada apa ini? Ayah, bang marta, lalu dua orang paruh baya yang ku taksir usianya sama dengan ayah.

"Wah manis sekali kamu nak" ujar laki laki paruh baya itu.
"Terimakasih om" jawab ku. Aku menyalami tangan mereka.
"Nak kamu bersih bersih dulu ya, nanti kesini lagi" ucap bunda yang ku balas dengan anggukan.

Setelah aku selesai membersihkan tubuhku, aku beranjak ke ruang tamu.
"Nah, aleyah nya sudah ada. Jadi, mari kita mulai saja" ada apa ini sebenarnya?.
"Kedatangan kami berdua kesini, untuk menjodohkan nak aleyah dengan putra kami. Karena om dan ayah mu bersahabat sejak kami pendidikan dulu. om dengar dari adik om yang menjaga anak om, dulu saat anak om tinggal di Jakarta, nak aleyah dan anak om sangat dekat. karna om di pindah tugaskan ke luar jawa dan anak om terpaksa harus ikut, kalian harus berpisah. Sebelum perpisahan itu terjadi, om dan ayahmu merencanakan untuk menjodohkan kalian berdua" mataku membelalak, aku terkejut dengan kalimat om ini barusan.
Perpisahan? Dulu? Jangan jangan....

Flash back onn

saat usiaku 7 tahun, aku ingat sekali, aku memiliki seorang sahabat yang juga tetangga sebelah rumahku. usia kami terpaut 5 tahun. dia tinggal bersama om dan tantenya. kata nya, ayah dan ibunya harus pergi bertugas di surabaya. sedangkan dia hanya ingin sekolah di jakarta.

"nama kaka siapa" tanya ku saat aku berpapasan dengannya di depan rumah.

"nama kaka syafiq" jawab nya tersenyum

"Ohhh. nama aku, aleyah mumtazah nasution, kak" ujarku sedikit kesulitan.

"ka syafiq mau tidak bermain dengan ku?, ka syafiq jadi pak tentaranya yaa tapi" anak laki laki itu mengangguk setuju. siang sudah berganti menjadi sore. dua sejoli itu pun kembali ke rumah mereka masing masing.

hingga keesokan harinya.

"ka syafiq.... kaaa, main lagi yu ka sama leyah" berkali kali ku panggil namanya, namun tak ada tanda tanda ka syafiq akan datang. aku duduk di atas trampolin, temapat ku dan ka syafiq main kemarin. dari arah rumah ka syafiq, seorang wanita dewasa datang menghampiriku.

"kamu aleyah ya?, tante ini tantenya syafiq. tadi syafiq sempat bilang ke tante,ktanya saat syafiq sudah pulang dari sekolah, dia akan mai dengan nak leyah lagi". saat ka syafiq sudah pulang, ia benar benar membuktikan omongannya. kita kembali bermain bersama.

eiiittss, masih ingat syafiq kan? kalo mau tau lebih lanjut, swipe ke chapter selanjutnya yaaa
Jangan lupa tinggalkan komen, dan vote yappp

A soldier's sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang