25. Malu

712 31 0
                                    

happy reading🌈

.

.

.

.

.

Aku mengerjapkan mataku. Kulihat di luar masih gelap. Saat ku lihat jam, ternyata masih pukul 04.00.
Saat aku ingin bangkit.. seperti ada benda berat yang mengapit tubuh ku.

Aku membalikkan tubuhku, ada mas syafiq?!! Aku sedikit terkejut... Karena aku takut ketauan bunda jika ada laki laki lain yang tidur di dalam kamarku. Namun seketika ingatan ku kembali pada kejadian kemarin, ia sudah sah menjadi suami ku.

Ku perhatikan wajahnya lamat lamat, dengan jarak sedekat ini.. aku dapat melihat lekuk wajahnya dengan jelas.
Tanpa sadar, jari mungilku mengelus rambut alis nya yang tebal, hidung dan terakhir bibirnya yang tipis. Tampan sekali suamiku ini hihi.

"Selamat pagi microwife" ucapnya tetap terpejam.

Sontak aku terkejut dan mencoba untuk menjauhkan tubuhku, namun semakin aku berusaha menjauh, dekapannya semakin erat seperti enggan untuk melepasnya.

Perlahan ia membuka kelopak matanya menampilkan manik hazelnya yang sangat indah.
Lekuk sabit terukir jelas di bibirnya membuatku semakin terpana.

Jarak kami semakin dekat, deru nafas nya bisa ku rasakan.
Tangan kekar yang tadi melingkar di pinggangku, sekarang beralih menangkup pipi ku.

Semakin dekat...saat hidung kami saling bersentuhan.. dengan cepat aku meneggelamkan wajahku di lehernya.

Hahh sungguh, ingin menghilang saja rasanya. Berapa lama lagi aku harus mengalami hal seperti ini.. gugup di dekatnya, detak jantung berubah menjadi lebih cepat seperti ini.

Ia memelukku dengan sayang.
Yang ku rasakan saat berada di pelukannya adalah, nyaman. Sangat nyaman. Wangi maskulin yang masi melekat menyeruak ke indra penciuman ku.

Aku melepaskan pelukan kami. Ia kembali menatap ku.
"Hey bayi kecil, pipimu kenapa memerah seperti itu"
Ujarnya sedikit terkekeh.

Menyebalkan... Ini ulahmu mass huh!

Saat aku ingin bangkit menuju kamar mandi, tiba tiba perutku terasa nyeri.. bahkan menjalar sampai pinggang dan tulang paha ku.

Author POV

Aleyah terus memegangi perutnya, dan tanpa sadar.. ia menagis.

"Leyah kamu kenapa?"
Tanya syafiq. Laki laki itu panik.

"Sakiit hikss" jawab aleyah di tengah tangis nya.

"Kamu kenapa hey? Perutmu kenapa?" Tanya syafiq kembali sambil memegangi perut milik istri mungilnya itu.

Aleyah terus menekan perutnya yang terasa nyeri.
Tanpa mau menjawab lagi pertanyaan syafiq. Saat ia membuka selimut yang menutupi sebagian dari tubuhnya, syafiq dan aleyah terkejut.

Ada banyak sekali darah segar di sana. Darah segar itu bahkan sudah mengenai sprei berwarna putih itu.

Aleyah sontak menutup kembali tubuhnya dengan selimut dan menyuruh syafiq untuk keluar dari kamar.

"Keluar mass!" Ucapnya sedikit berteriak.

"Tapi kamu berdarah leyah, saya nggak mau kamu kenapa napa" jawab syafiq dengan wajah paniknya.

"Keluar mas" aleyah mendorong syafiq dari ranjangnya.

Syafiq menuruti permintaan istrinya. Namun masih ada rasa khawatir di hatinya. Ia Takut terjadi apa apa dengan bayi kecilnya itu.

A soldier's sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang